Tabloid Crypto

MEDIA KOMUNITAS CRYPTO

Awal Pekan, Bitcoin Berhasil Rebound

1634735581

Foto ilustrasi di Istanbul menunjukkan uang kertas fisik dan koin tiruan dari mata uang kripto Bitcoin.

1599719601191
Crypto News – Pasar aset kripto pada awal pekan keempat Juni 2022, terlihat mengalami rebound, setelah selama akhir pekan lalu mengalami penurunan yang drastis. Pergerakan reli kecil terlihat mengirim bitcoin kembali di atas ambang batas nilai psikologisnya US$ 20.000, tetapi situasi ini diprediksi tidak akan bertahan.

Melansir situs CoinMarketCap pukul 08.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) kompak meluncur ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Nilai bitcoin (BTC) naik 5,48% ke US$ 19.985 per keping dalam sehari terakhir.

Sebelumnya pada Sabtu (18/6/2022) pagi, harga BTC anjlok di bawah US$ 20.000 dan turun ke US$ 17.601. Penurunan itu menempatkan bitcoin di bawah level US$ 19.783 yang dicapai pada Desember 2017, level yang diyakini banyak pedagang kripto bahwa BTC tidak akan pernah lagi jatuh di bawahnya.

Berita Juga : Pasar Bitcoin Cs Anjlok 30% Dalam Sepekan, Buy or Bye Nih?

Sementara nasib altcoin lain seperti Ethereum (ETH) tidak jauh berbeda naik 9,48% ke US$ 1.084 di waktu yang sama. XRP, Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) mengalami penurunan yang paling signifikan, masing-masing 4,72%, 6,54% dan 10,75%.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, pasar kripto awal pekan ini sedikit mengalami pullback, setelah babak belur pada akhir pekan lalu. Penyebab pergerakan rebound saat ini adalah sikap investor yang mulai masuk ke market, memanfaatkan rendahnya volume trading pasar kripto di akhir pekan untuk melakukan buy the dip.

Investor berharap BTC dan altcoin lainnya tidak jatuh lebih bawah lagi, sehingga mereka melakukan strategi buy the dip untuk berusaha mendapatkan imbal hasil membaik untuk menutup kerugian.

“Investor kini tampaknya bersedia untuk membeli aset kripto dengan harga murah, meski belum dianggap sebagai titik bottom. Investor harus menentukan membeli sekarang atau menunggu tiba ke titik bottom yang belum diketahui pasti kapan terjadi,” kata Afid.

Afid melihat saat ini target BTC menuju level support di US$ 15.500. Menurutnya, BTC masih lemah, namun tidak ada kejelasan di mana titik bottom yang akan ditujunya.

“BTC masih dalam tekanan. Target pergerakan BTC kini akan menuju penurunan hingga US$ 19.000-15.500 dalam beberapa waktu ke depan. Prospek bearish juga tampak berlanjut untuk menemukan bottom yang sebenarnya,” kata Afid.

Berita Juga : Begini Cara Kerja Tambang Aset Kripto

Jika melirik ke pada siklus BTC, pada market bearish tahun 2015, membutuhkan waktu 426 hari untuk akhirnya mencapai posisi bottom. Lalu jika dilihat ke siklus pada tahun 2017, butuh 365 hari untuk mencetak bottom pada 2018.

Sedangkan, dari puncak pada Juni 2019 pada US$ 13.900, BTC kemudian mengalami penurunan 274 hari sebelum mencapai posisi bottom. Maka asumsi saat ini, jika pada bulan November 2021, merupakan siklus puncak titik bottom dalam antara 274 hari atau 365 hari, maka secara kalkulasinya akan terjadi pada September 2022 atau November 2022.

“Investor tetap cemas tentang inflasi yang tinggi, yang mencapai level tertinggi 40 tahun untuk bulan Mei, berlanjutnya kejatuhan ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina dan kemungkinan meningkatnya resesi global. Analisa teknikal tidak begitu berguna saat ini, fundamental atau makroekonomi yang bisa menentukan arah bitcoin,” pungkas Afid.

Sumber : beritasatu.com

Berlangganan Tabloid Crypto

Email Hosting
unnamed 1