Bitcoin: China Sebabkan BTC Turun ke Level Terendah 2 Tahun, tapi Ada Faktor Positif

oleh -57 Dilihat
Ilustrasi Bitcoin
REUTERS/Dado Ruvic

indodax bitcoin indonesia blotspot dot coms
Crypto News – Seperti kebanyakan aset “berisiko”, Bitcoin memulai minggu baru ini di zona merah pada Senin (28/11) kemarin. Kripto utama ini mencapai level terendah di sekitar $16.013,5 dan di mayoritas bergerak di sekitar angka $16.500.

Pukul 07.30 WIB Selasa pagi ini, BTC/USD turun nyaris 2% di 16,141.0 menurut data Investing.com.

Seperti halnya dengan pasar saham, pelemahan Bitcoin ini terkait dengan sentimen penghindaran risiko di pasar global pada hari Senin, karena protes yang jarang terjadi di China mengkhawatirkan investor di seluruh dunia.

Baca Juga : FTX Runtuh, DEX Jadi Alternatif Perdagangan Kripto

Kerusuhan di China rugikan Bitcoin

Warga sipil China bentrok dengan polisi di beberapa kota, termasuk Beijing dan Shanghai, selama akhir pekan akibat ketidakpuasan publik dengan kebijakan nol COVID mencapai puncaknya pasca terjadi kebakaran yang merenggut korban jiwa di China barat pekan lalu.

Bentrokan juga terjadi usai kerusuhan pecah di Zhengzhou setelah pemerintah memberlakukan kembali lockdown di kota tersebut.

Salah satu risiko kerusuhan di China dapat menyebabkan kendala lebih lanjut dalam rantai pasokan global, yang mengakibatkan perlawanan yang lebih keras terhadap inflasi dan dengan demikian risiko bank sentral menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan saat ini, yang akan merugikan cryptocurrency serta semua aset spekulatif.

Kripto lain hingga pukul 11.29 WIB mulai dari bitcoin naik 1,35% BTC/USD dan ethereum naik 1,84% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik 3,61%.

Proporsi Bitcoin pada platform exchange di level terendah 4 tahun

Dalam berita yang lebih spesifik untuk Bitcoin, dan lebih positif untuk mata uang kripto, kami mencatat bahwa data dari perusahaan analisis data blockchain, Santiment, menunjukkan jumlah Bitcoin yang ada di platform kripto telah turun di bawah ambang batas 6,95% dari total pasokan.

Ini adalah pertama kalinya sejak November 2018, angka ini turun di bawah 7%. Ini adalah faktor positif dalam jangka panjang, karena retensi investor terhadap bitcoin mereka di luar platform menunjukkan niat kepemilikan jangka panjang. Sebaliknya, peningkatan jumlah bitcoin yang ada di platform ditafsirkan sebagai keinginan yang akan segera terjadi untuk menjual.

Santiment mencatat bahwa tren mengambil Bitcoin keluar dari platform exchange dan menyimpannya di dompet kripto telah ada sejak Maret 2020, tetapi meningkat signifikan oleh kasus kebangkrutan FTX.

Level teknikal yang harus diperhatikan pada Bitcoin

Akhirnya, dari perspektif grafik, level terendah minggu lalu di $15.500 dan ambang psikologis $15.000 akan menjadi titik support potensial pertama yang perlu dipertimbangkan jika Bitcoin terus turun di bawah $16.000. Perhatikan bahwa penurunan di bawah $15.500 akan menempatkan kripto kembali ke level terendah 2 tahun.

Baca Juga : Undang Perbankan, OJK Mulai Buka Diskusi Soal Aset Kripto

Pada sisi positifnya, grafik jangka pendek memungkinkan kita untuk mengidentifikasi resistance intraday pertama di sekitar $16.600, sebelum ambang psikologis $17.000.

Adapun, USD/JPY turun 0,23%, GBP/JPY naik 0,19%, GBPUSD naik 0,38%, EURUSD naik 0,38%, dan AUD/USD menguat 0,78% sampai pukul 11.29 WIB. Di Indonesia, IHSG turun 0,21% pukul 11.26 WIB dan rupiah sedikit turun 0,05% di 15.728,5 per dolar AS.

Sumber : id.investing.com

Berlangganan Tabloid Crypto
banner3
Cloud Hosting

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *