Tabloid Crypto

MEDIA KOMUNITAS CRYPTO

Cameron dan Tyler Winklevoss, Kembar Miliarder Berkat Bitcoin

ilustrasi taipan cameron and tyler winklevoss 169

Sebagian orang mungkin mengetahui nama Cameron dan Tyler Winklevoss dari perseteruannya dengan Mark Zuckerberg. Kini si kembar telah menjadi miliarder. (CNNIndonesia/Basith Subastian).

indodax bitcoin indonesia blotspot dot coms

TABLOID CRYPTO – Sebagian besar orang mungkin mengenal nama Cameron dan Tyler Winklevoss dari perseteruannya dengan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook.

The Wingklevii, panggilan akrab dua bersaudara kembar identik ini berseteru dengan Zuckerberg yang dituduh mencuri ide mereka berdua membuat media sosial Facebook.

Walau tak berhasil merebut kembali Facebook, The Wingklevii akhirnya mendapatkan uang dari gugatan mereka ke Facebook. Uang tersebut yang kemudian mereka investasikan dan membuat mereka berhasil masuk ke jajaran orang terkaya di dunia 2021 versi Forbes.

Perjalanan kedua bersaudara ini terbilang tak mudah. Kedua bersaudara ini kalah melawan Zuckerberg terkait kepemilikan Facebook.

Setelah kejadian itu, perusahaan modal ventura mereka di Silicon Valley pun dijauhi oleh para pencari modal. Dilansir dari Forbes, kedua bersaudara ini tak habis akal dan kini berhasil menjadi salah satu miliarder karena bitcoin.

The Winklevii kini menjalankan usaha perdagangan uang kripto dengan nama Gemini, zodiak berlambang anak kembar. Keduanya memanggil karyawan mereka sebagai astronaut.

Baca juga : Mengenal Dogecoin yang Meroket Gara-gara Elon Musk

“Kami sebenarnya menyebut karyawan kami astronot. Kita semua adalah astronot yang membangun di perbatasan uang, perbatasan seni dan perbatasan keuangan.” ujar Cameron.

Saudara kembarnya, Tyler pun menambahkan. “Kami merasa seperti berada di pesawat luar angkasa, menjelajahi perbatasan baru,” tambah Tyler.

Pasalnya, selain perusahaan pertukaran uang kripto dan modal ventura, The Wingklevii ini pun memiliki Nifty Gateway sebuah platform lelang seni.

Namun, awal kekayaan mereka bukanlah berasal dari perusahaan pertukaran uang kripto yang mereka dirikan.

Semuanya berawal pada 2012, saat itu bitcoin masih bernilai US$8 per koin. Si kembar lantas menginvestasikan uang damai yang mereka peroleh dari Facebook sebesar US$10 juta.

Ketika bitcoin meroket menjadi US$58 ribu per koin pada Maret lalu, si kembar pun melesat menjadi miliarder. Kekayaan bersih mereka berdua jika digabungkan menjadi US$6 miliar.

Baca juga : Mark Zuckerberg Pamer Kambing Kesayangan Bernama Bitcoin di Facebook

Tapi mereka tak berhenti sampai di situ. Kini keduanya memiliki investasi baru yakni perusahaan peminjaman bitcoin yang tumbuh cepat, Block-Fi.

Perusahaan ini baru saja mengumumkan telah mengumpulkan US$350 juta dan membuat valuasi perusahaan menjadi US$3 miliar. Walau sebagian besar orang masih menganggap mereka sebagai si kembar yang kalah dari Zuckerberg, namun perlahan bisnis mereka mulai meroket.

Pasalnya, kini bitcoin dan blockchain teknologi yang mendasari bitcoin dan mata uang kripto lainnya tengah naik daun.

Teknologi ini dinilai sudah mengganggu uang dan perbankan, karena perusahaan keuangan raksasa seperti PayPal, Square, JPMorgan, Fidelity, dan Northern Trust merangkul Bitcoin dan memperebutkan posisi di masa depan yang dipenuhi aset digital.

Pada saat yang sama, perusahaan besar termasuk Boeing, Samsung, Tesla, dan Novartis menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan rantai pasokan mereka, berbagi data pelanggan, dan mempercepat proses bisnis.

Dalam beberapa kasus, mereka menambahkan Bitcoin ke neraca mereka. Return yang ditawarkan bitcoin pada 2020 mencapai 300 persen dan melampaui kinerja indeks S&P Wall Street yang hanya 18 persen.

Winklevii mengatakan mereka baru saja memulai. Melalui perusahaan induk mereka, Gemini Space Station, yang memiliki pertukaran crypto dan Nifty Gateway, dan melalui investasi yang dilakukan oleh kantor keluarga mereka, Winklevoss Capital, duo ini telah berinvestasi di tidak kurang dari 25 startup aset digital.

Baca juga : Bitcoin cs Ambruk Lagi, Hanya Ethereum & Cardano yang Menguat

Perusahaan pemula ini meletakkan dasar pada blockchain dan mempercayai dunia akan berubah menjadi dunia virtual baru atau metaverse.

Nantinya, aset digital seperti seni, musik, real estat, dan bahkan seluruh bisnis dibuat, dibeli dan dijual hingga diatur oleh blockchain. Banyak dari perusahaan yang mereka dukung diposisikan untuk berkembang dalam versi internet tiga dimensi ini yang diatur melalui jaringan komputer peer-to-peer, di mana partisipan, bukan perusahaan yang kuat, mendapat untung.

“Ide jaringan sosial terpusat tidak akan ada lima atau 10 tahun ke depan,” prediksi Tyler ketika ditanya tentang Facebook.

Dia pun menambahkan masa depan versinya.

“Ada jurang antara dunia lama dan alam semesta asli kripto yang baru ini. Dan kami adalah saluran yang membantu orang mengubah keadaan offline menjadi online,” pungkas Tyler.

Sumber : cnnindonesia.com

535489c6958f1f6618a79c2c9419eaa1 1