TABLOID CRYPTO – Selama akhir pekan, harga Bitcoin mengalami koreksi dan turun menjadi sekitar $31.000. Artinya, lebih dari 50 persen turun dari level tertingginya bulan lalu yang berada dikisaran harga $60.000.
Setelah mengalami koreksi yang membuat para investor pemula harap-harap cemas. Pada akhirnya harga Bitcoin mengalami perbaikan dan kini berada dikisaran angka $40.000.
Turunnya harga Bitcoin pekan lalu juga menyebabkan banyak posisi harga trader yang melakukan trading furtures dilikuidiasi. Likuditasi ini juga dilakukan oleh FTX, salah satu bursa derivatif terkemuka dunia.
BACA JUGA : Mau Pilih Saham Vs Kripto? Yuk Pelajari Potensi & Risikonya!
“Sekitar $20 miliar posisi buy dilikuidasi minggu lalu. Dalam hal pergerakan harga bagian terbesarnya adalah likuidasi,” Sam Bankman-Fried, kepala eksekutif bursa derivatif crypto FTX, mengatakan kepada buletin DealBook.
Selain banyaknya likudiasi, ia juga memperhatikan berita dari China pada Jumat malam tentang tindakan keras terhadap penambangan dan perdagangan Bitcoin. Ini menambah berita pengawasan resmi lainnya yang telah membuat takut investor crypto dalam beberapa hari terakhir. Beberapa negara yang mengawasi crypto diantara lain adalah Hong Kong, Kanada, dan Amerika Serikat.
Turunnya Harga Bitcoin Diperhatikan Perusahaan Besar
Penurunan harga Bitcoin bukan hanya membuat investor retail yang baru masuk ke volatilitas crypto cemas. Namun perusahaan institusi yang menaruh dana di aset crypto ini pun mungkin bisa jadi gugup, sebab kerugian mereka jika harga ini tidak mengalami perbaikan tentu lebih besar dan dapat membuat nilai dan laba perusahaan terganggu.
Tiga investor perusahaan besar di Bitcoin adalah Tesla, MicroStrategy, dan Square. Di sinilah posisi mereka:
Tesla: Perusahaan kendaraan listrik membeli $1,5 miliar dalam Bitcoin kuartal terakhir, dengan harga rata-rata sekitar $34.700 per koin, tidak jauh dari harga saat ini. Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk, telah mengisyaratkan bahwa perusahaan tidak menjual, tetapi mungkin juga tidak membeli.
MicroStrategy: Perusahaan perangkat lunak intelijen bisnis telah menghabiskan sekitar $2,2 miliar untuk Bitcoin, dengan harga rata-rata $24,450. Perusahaan membeli lebih banyak minggu lalu dan masih mendapatkan keuntungan besar.
BACA JUGA : Nasib Bitcoin Kini, Secara Teknikal Support di US$ 28.000
Square: Perusahaan pembayaran, yang dipimpin oleh kepala Twitter Jack Dorsey, membeli dua batch Bitcoin untuk perbendaharaannya – $50 juta pada bulan Oktober dengan harga sekitar $10.600 per koin dan $170 juta pada bulan Februari dengan harga sekitar $51.000.
Diperlukan penurunan nilai $20 juta pada kepemilikannya pada kuartal terakhir. Perusahaan tidak berencana untuk membeli lagi, kata kepala keuangannya bulan ini.
Hingga saat ini harga Bitcoin memang terlihat sudah mengalami perbaikan, namun bagi para investor diharapkan agar tetap melakukan analisis yang matang sebelum membuka posisi dan tentunya melakukan manajemen risiko yang baik dan menggunakan uang dingin. Sehingga jika koreksi seperti ini terjadi lagi tidak akan panik.
Sumber : coininvestasi.com
Berita selanjutnya
Potensi Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia dari Aset Kripto
Harga Bitcoin Naik 141% pada Tahun 2023: Apa Artinya untuk Prediksi BTC?
DOGE: Apple Memperkenalkan Simbol Dogecoin di iPhone