TABLOID CRYPTO – Jagat mata uang digital cryptocurrency berhasil melesat pekan ini meskipun masih ada tindakan keras dari beberapa negara, yakni dari Inggris dan China.
Simak kinerja 6 mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.
BACA JUGA : Breaking News – Jerman Mengizinkan Perusahaan Investasi Untuk Memiliki Aset Kripto
Mayoritas mata uang kripto raksasa berhasil melesat pekan ini dengan pengecualian kepada Dogecoin yang terkoreksi 2,23% pekan ini ke level harga US$ 0,245/coin.
Sedangkan apresiasi termasif dibukukan oleh Ethereum yang terbang 17,49% ke level harga US$ 2.212/coin. Untuk mata uang kripto berkapitalisasi pasar terbesar Bitcoin juga mampu naik 4,75% ke level harga US$ 34.653/coin pekan ini.
Meskipun ETH melesat kencang sejatinya kenaikan mata uang kripto termasif pekan ini dibukukan oleh koin XinFin Network yang melesat 84,17% ke angka US$ 0,105/coin. Sementara itu untuk koreksi terparah dibukukan oleh Celo yang ambruk 16,5% ke level harga US$ 3,41/coin.
Sebelumnya, Otoritas Perilaku Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA), regulator keuangan Inggris memperingatkan bahwa Binance Markets Ltd., perusahaan afiliasi Binance, dilarang untuk melakukan segala bentuk transaksi menggunakan kripto tanpa persetujuan tertulis sebelumnya.
Pengumuman tersebut mendahului penurunan Bitcoin hampir 13% selama akhir pekan lalu, meskipun harga mampu bangkit karena spekulasi paratraderyang masuk di levelsupportdi level US$ 30.000.
“Untuk lebih jelasnya, Binance belum sepenuhnya dilarang di Inggris, ini sama sekali tidak menunjukkan perubahan kebijakan dari regulator keuangan Inggris mengenai aset kripto,” tulis Mati Greenspan, CEO Quantum Economics, dalam sebuah buletin yang diterbitkan pada Senin (28/6/2021).
Selanjutnya, Pemerintah China di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping masih belum berhenti untuk “melenyapkan” bitcoin dari negaranya.
BACA JUGA : Potensi untuk Penerimaan Negara, Alasan Pemerintah Ingin Legalkan Perdagangan Kripto
Meroketnya harga bitcoin dan mata uang kripto lainnya membuat pihak berwenang di Negeri Tiongkok memperingatkan akan adanya risiko yang mengganggu pasar finansial, serta tingginya tingkat pencucian uang.
Pemerintah China pada akhirnya bertindak, akhir bulan lalu menegaskan akan memberantas segala bentuk aktivitas penambangan dan perdagangan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Akibatnya, lebih dari 90% kapasitas penambangan bitcoin diperkirakan akan ditutup.
Jumat pekan lalu, pemerintah provinsi Sinchuan memerintahkan para penambang mata uang kripto untuk menghentikan operasinya. Sinchuan merupakan salah satu provinsi yang menjadi pusat penambangan bitcoin Cs.
Kemudian di awal pekan ini bank sentral China (People’s bank of China/PBoC) meminta lembaga finansial untuk tidak lagi menyediakan layanan jasa mata uang kripto, termasuk pembukaan akun, kliring hingga settlement.
Sumber : cnbcindonesia.com
Berita selanjutnya
Diproyeksikan Bahwa Tahun 2024 Akan Menjadi Momentum Kebangkitan Industri Kripto
Bitcoin Bertengger di Level US$ 40 Ribu, Pasar Kripto Menguat
Otoritas AS Dikritik dan Dianggap Munafik Terkait Regulasi Kripto.