Tabloid Crypto

MEDIA KOMUNITAS CRYPTO

Ini Beda Bitcoin dan Dogecoin, Awas Bukan Cuan Malah Boncos!

infografisusai cetak rekor sekarang harga bitcoin cs terjun bebas ini penyebabnya aristya rahadian 169

Ilustrasi Cryptocurrency

TABLOID CRYPTO – Aset kripto Bitcoin dan Dogecoin sedang jadi pembicaraan publik. Pasalnya, pasalnya harga kedua aset kripto ini naik tinggi sejak awal tahun ini dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Sejak awal tahun, Bitcoin sudah memberikan return (imbal hasil) mencapai 91% sejak awal tahun 2021. Harga Bitcoin sudah tergolong malah menyentuh US$56.000-an per keping. Sementara Dogecoin sudah memberikan return 6.253% dari sejak awal tahun. Harganya tergolong murah karena belum menyentuh US$1 per koin.

Harga Bitcoin dan Dogecoin melejit ada hubungannya dengan Elon Musk dan Tesla. Harga Bitcoin reli semenjak Tesla mengumumkan berinvestasi US$1,5 miliar di dalam Bitcoin untuk memaksimalkan return uang tunai yang dimiliki perusahaan. Tesla juga izinkan masyarakat membeli Tesla pakai Bitcoin.

Harga Dogecoin meroket sejak Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap mata uang digital (cryptocurrency) yang berasal dari meme anjing lucu itu. Bahkan Elon Musk mengungkapkan ingin menjadikannya ‘mata uang internet’.

Baca juga : Alert! Usai Rekor, Harga Bitcoin cs Ambruk, Ini Gara-garanya

Meski begitu Elon Musk tidak pernah terang-terangan mengungkapkan berapa Bitcoin dan Dogecoin yang dimilikinya padahal ia terus menunjukkan dukungan yang keduanya yang diartikan banyak, ke depan masyarakat akan semakin menerima aset kripto.

Patut dicatat Bitcoin dan Dogecoin merupakan investasi berisiko tinggi. Harganya sangat berfluktasi seiring tergantung permintaan dan penawaran. Underlying aset atau aset dasar kedua uang kripto ini juga belum jelas.

Selain, Bitcoin dan Dogecoin walau disebut sebagai uang digital belum merupakan mata uang resmi dalam bertransaksi. Bahkan bank sentral diberbagai negara melarang Bitcoin dan cryptocurrency lainnya sebagai alat pembayaran resmi karena tak diregulasi oleh bank sentral.

Bila Bitcoin dan Dogecoin hilang tidak ada yang menggantinya. Bila kamu kelupaan password dompet digital tidak ada yang bisa membukanya selain diri sendiri atau minta bantuan hacker.

Agar tak tersesat, berikut CNBC Indonesia jelaskan perbedaaan Bitcoin dan Dogecoin seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (19/4/2021).

Bitcoin merupakan mata uang digital yang dibuat oleh seseorang bernama Satoshi Nakamoto pada 2009 silam dengan berbasis teknologi Blockchain. Layaknya uang, Bitcoin bisa digunakan sebagai alat untuk beli barang dan jasa. Transaksi ini tidak melibatkan bank sama sekali.

Bitcoin dihasilkan melalui proses penambangan (mining) dengan menggunakan komputer untuk memecahkan teka-teki matematika rumit. Dana Bitcoin tersimpan dalam sebuah dompet digital.

Bitcoin dibatasi jumlahnya mencapai 21 juta keping. Menurut CoinDesk, Senin (19/4/2021), total Bitcoin sudah ditambang sudah mencapai 18,69 juta keping. Artinya tinggal sedikit lagi Bitcoin yang bisa ditambang.

Setiap transaksi Bitcoin dicatat secara publik sehingga sulit untuk menyalin Bitcoin, memalsukannya atau membelanjakan yang bukan milik Anda.

Baca juga : Asal Muasal Dogecoin, Saingan Bitcoin Awalnya dari Lelucon

Dogecoin dibuat pada 2013 oleh teknisi software Billy Markus dan Jackson Palmer. Tujuan untuk membuat alternatif ‘menyenangkan’ Bitcoin. Token itu dimulai sebagai sindiran karena banyaknya penipuan kripto saat itu. Sementara itu nama dan logonya berasal dari meme Shiba Inu yang juga sempat viral beberapa tahun sebelumnya.

Pada awalnya, penggunaan Dogecoin sempat mengundang perhatian. Sebab digunakan seperti untuk mendukung tim bobsleigh Jamaica pada Olimpiade Musim Dingin 2014. Di saat bersamaan komunitas Dogecoin memberikan token senilai US$55 ribu untuk pengemudi Nascar di AS.

Dogecoin hadir dengan jumlah tak terbatas. Artinya Dogecoin bisa ditambang sebanyak-banyaknya. Sejauh ini sudah ada 100 miliar yang tersebar.

Sejumlah investor telah menyatakan ketakutan meroketnya nilai Dogecoin bisa menyebabnya bubble, karena melihat tidak ada nilai berarti di sana. Tanpa adanya nilai intrinsik seperti tanah atau emas, mata uang kripto dianggap tidak stabil dan bisa jatuh dengan cepat. Dengan begitu membuat para investor takut dimanipulasi oleh grup kecil yang kerap memegang mata uang virtual dalam jumlah besar.

Sumber : cnbcindonesia.com

indodax bitcoin indonesia blotspot dot coms