TABLOID CRYPTO – Tiga mata yang kripto yang paling populer menunjukkan kinerja yang berbeda di bulan April, ada yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa ada juga yang malah turun. Di bulan ini, hal yang sama juga berpeluang terjadi.
Harga bitcoin, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar turun 3,64% ke US$ 56.802,9/BTC. Pada pertengahan April lalu, bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 64.899,97/BTC.
Kemudian ethereum melesat 42,55% dan mengakhiri bulan April di US$ 2.765,21/ETH, dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.806,5/ETH pada 30 Maret lalu. Tetapi rekor tersebut cuma berumur kurang dari 24 jam, ethereum terus mencetak rekor baru hingga perdagangan Senin (3/5/2021) di US$ 3.203,18/ETH.
Sementara ripple mampu meroket 179,23% ke US$ 1,5757/XRP sepanjang bulan lalu. Kenaikan ripple bahkah bisa jauh lebih besar seandaianya tidak merosot dalam 2 pekan terakhir bulan April.
Bitcoin bisa dikatakan sebagai motor penggerak mata uang kripto lainnya, sebab penerimaannya yang semakin meluas. Kenaikannya bisa memicu kenaikan mata uang kripto lainnya dengan persentase yang berbeda-beda.
Di bulan April misalnya, harga bitcoin melesat di dua pekan pertama, tetapi selanjutnya merosot. Pergerakan tersebut diikuti mata uang kripto lainnya, tetapi sayangnya persentase kemerosotannya lebih besar yang membuat bitcoin mencatat pelemahan secara bulanan, tetapi mata uang kripto lainnya menguat. Yang jelas, pergerakannya seirama, hanya dibedakan persentase kenaikan maupun penurunan.
Alex de Vries, ekonom asal Belanda yang memiliki website Digiconomist sebagaimana dilansir Fortune, Senin (28/4/2021) mengatakan bitcoin sangat diuntungkan dengan pemulihan ekonomi seperti yang terjadi saat ini. Meski hal tersebut masih dipertanyakan seberapa besar korelasinya.
Amerika Serikat (AS) sebagai motor penggerak ekonomi dunia menunjukkan pemulihan yang tinggi.
Pekan lalu, AS melaporkan di kuartal I-2021 perekonomiannya tumbuh 6,4%. Pertumbuhan tersebut menunjukkan perekonomian AS sudah mulai pulih pasca mengalami resesi akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19).
Bahkan, banyak ekonom, termasuk The Fed memperkirakan produk domestik bruto (PDB) di tahun ini akan menjadi yang terbaik sejak tahun 1984.
The Fed pada bulan Maret lalu memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) di tahun ini sebesar 6,5%, jauh lebih tinggi dari proyeksi yang diberikan pada bulan Desember tahun lalu sebesar 4,2%.
Sementara itu, Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dalam World Economic Outlook edisi April, memprediksi PDB AS akan tumbuh 6,4% lebih tinggi dari proyeksi bulan Januari sebesar 5,1%.
Selain itu, bank sentral AS (The Fed) juga menegaskan belum akan merubah kebijakannya dalam waktu dekat meski perekonomian AS sudah menunjukkan pemulihan yang tinggi. Artinya kebijakan The Fed masih akan ultra longgar.
Kebijakan tersebut menjadi salah satu alasan bitcoin CS melesat. Kebijakan ultra longgar membuat perekonomian AS banjir likuiditas, dan sebagian masuk ke pasar finansial, termasuk ke mata uang kripto.
Artinya, pemulihan ekonomi serta kebijakan ultra longgar masih akan menopang penguatan mata uang kripto di bulan Mei.
Baca juga : Setelah Bitcoin, Giliran Kripto Ethereum yang Libas Emas
Bitcoin Berpotensi Cetak Rekor di US$ 67.000/BTC
Secara teknikal, potensi berlanjutnya penguatan bitcoin hingga mencetak rekor lagi di bulan ini terbuka cukup lebar. Syaratnya Bitcoin harus melewati Fibonacci Extension 78,6% yang berada di kisaran US$ 58.000 hingga US$ 59.000/BTC, dan konsisten bertahan di atasnya.
Fib. Extension tersebut ditarik dari level terendah 2020 US$ 5.533,5/BTC pada 13 Maret lalu, dan level tertinggi tahun ini sebelum mengalami koreksi US$ 41.998,75/BTC pada 8 Januari lalu, dan titik terakhir di level terendah setelah mengalami koreksi US$ 28.745,55/BTC pada 22 Januari 2021.
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian bergerak naik dan masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian bergerak naik dan masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang belum mencapai overbought memberikan ruang berlanjutnya kenaikan harga.
Selama bertahan di atas Fib. Extension 78,6%, bitcoin berpeluang menguat ke Fib. Extension 100% di kisaran US$ 67.000/BTC.
Sementara jika tertahan di bawah Fib. Extension 78,6%, bitcoin berisiko terkoreksi ke US$ 52.000/BTC (Fib. Extension 61,8%) sebelum menunju US$ 47.0000/BTC yang merupakan Fib. Extension 50%, dan terbukti kuat menahan kemerosotan bitcoin di akhir April lalu.
Baca juga : Bukan Bitcoin & Dogecoin, Masa Depan Uang Kripto Ethereum
Ethereum Hadapi Fib. Extension 100%
Ethereum terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sehingga level-level resisten dengan melihat pola pergerakan tentunya tidak ada. Oleh sebab itu, indikator teknikal yang digunakan juga Fib. Extension seperti pada bitcoin.
Fib. Extension tersebut ditarik dari level terendah 2020 US$ 85,9/ETH pada 13 Maret lalu, dan level tertinggi tahun ini sebelum mengalami koreksi US$ 2.047/ETH pada 20 Februari lalu, dan titik terakhir di level terendah setelah mengalami koreksi US$ 1.293,2/BTC pada 28 Februari 2021.
Hasilnya, ethereum kini berada di dekat Fib. Extension 100% di kisaran US$ 3.200/ETH.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian bergerak dan sudah hampir masuk ke jenuh beli (overbought).
Sehingga kombinasi Fib. Extension 100% dan Stochastic tersebut akan menjadi resisten yang kuat. Artinya, jika ethereum gagal melewati US$ 3.200 dan bertahan konsisten di atasnya, maka ada risiko koreksi turun ke US$ 2.800/ETH, hingga US$ 2.400/ETH.
Sebaliknya jika mampu menembus level Fib. Extension 100% tersebut dan bertahan di atasnya, ada potensi ethereum meroket ke kisaran US$ 4.400/ETH (Fib. Extension 161,8%).
Baca juga : Harga Bitcoin Naik 6 Persen, Ethereum Kembali Sentuh Posisi Tertinggi
Ripple Berpotensi Bentuk Double Top
Ripple memang meroket di bulan April lalu, tetapi berbalik ambrol di dua pekan terakhir sebelum bisa rebound.
Melihat indikator stochastic yang bergerak naik dan cukup jauh dari wilayah overbought, ruang penguatan ripple tentunya masih terbuka lebar. Tetapi ketika nanti menanjak dan mencapai overbought maka akan berisiko terkoreksi membentuk dan membentuk pola Double Top.
Pola ini merupakan sinyal pembalikan arah suatu aset. Pola Double Top bisa terjadi jika ripple mendekati atau mencapai atau sedikit lebih tinggi dari level tertinggi April US$ 1,973/XRP kemudian berbalik turun.
![]() Foto: Refinitiv |
Nekline pola Double Top akan berada di kisaran US$ 0,883/XRP (level terendah April), jika level tersebut nantinya ditembus, maka ripple berisiko merosot tajam.
Tetapi jika level tertinggi April 1 ,973/XRP jauh dilewati, dan mampu bertahan di atasnya, maka pola Double Top tidak akan terjadi, dan ripple berpotensi melesat. Apalagi level tertinggi tersebut sangat dekat dengan level psikologis US$ 2,000/XRP yang bisa menentukan arah pergerakan ripple.
Sumber : cnbcindonesia.com
Berita selanjutnya
Harga Kripto Turun! Investor Kripto Bingung!
Sri Mulyani Mengkritik Raja Kripto dan Ungkap Sisi Gelap Teknologi Digital
Prediksi Teknikal Aset Bitcoin Ini Tetap Bervariasi