TABLOID CRYPTO – Mata uang kripto kembali rebound dan bergerak di zona hijau pada perdagangan Selasa (25/5/2021) pagi, setelah beberapa hari sebelumnya sempat diperdagangkan di zona merah.
Berdasarkan data dari Investing pukul 09:00 WIB, harga Bitcoin menguat 10,51% ke level US$ 38.806,40 atau setara dengan Rp 555.600.227, Ethereum melesat 25,32% ke US$ 2.660,73 atau Rp 38.036.300, Litecoin terbang 30,45% ke US$ 185,61 atau Rp 2.652.646.
Berikutnya Chainlink melonjak 27,16% ke posisi US$ 26,08 atau setara dengan Rp 373.948, Ripple tumbuh hingga 28,72% ke US$ 1 atau setara Rp 14.332, Cardano naik 20,79% ke US$ 1,58 atau Rp 22.481, dan Dogecoin melesat 19,91% ke US$ 0,36 atau Rp 5.150.
Adapun koin digital lainnya, yakni Polygon (MATIC) juga tercatat meroket 53,62% ke level US$ 1,73 atau setara dengan Rp 24.719.
BACA JUGA : Kicauan Isu Lingkungan Elon Musk & Kenaikan Harga Bitcoin Cs
Rebound pasar kripto kembali terjadi pada pagi hari ini, di mana rebound terakhir terjadi pada Jumat (21/5/2021) pekan lalu.
Bitcoin melonjak lebih dari 10% pada Senin (24/5/2021) waktu setempat dan mendapatkan kembali beberapa kekuatan yang hilang selama aksi jual pada akhir pekan lalu yang dipicu oleh tanda-tanda baru dari tindakan keras China di pasar kripto.
Volatilitas 30 hari Bitcoin meningkat hingga lebih dari 88% pada penutupan Minggu (23/5/2021) akhir pekan lalu. Sementara volatilitas Ether (Ethereum) dalam 30 hari terakhir tercatat lebih besar dari Bitcoin, yakni sebesar 150%.
Bitcoin kembali rebound setelah tweet dari miliarder, Elon Musk yang tampaknya mulai melunak terhadap pendiriannya akan dampak lingkungan dari cryptocurrency.
Musk sebelumnya sempat mengatakan bahwa Tesla tidak akan lagi menerima bitcoin karena konsumsi bahan bakar fosilnya selama proses penambangan.
Sementara itu dalam beberapa pekan terakhir, para pembuat kebijakan telah meningkatkan tanggapan mereka terhadap popularitas dan volatilitas cryptocurrency.
Pada Senin, Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Lael Brainard mengatakan pada konferensi virtual yang diselenggarakan oleh CoinDesk bahwa pertumbuhan “uang pribadi”, pembayaran digital dan langkah-langkah oleh bank sentral lainnya mempertajam fokus pada Mata Uang Digital Bank Sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC).
BACA JUGA : Dear Trader! 9 Negara Legalkan Kripto, Terus RI Bagaimana?
Sementara itu di tengah rebound-nya pasar kripto,koin digital Polygon (MATIC) menguat lebih tinggi dibandingkan dengan kripto lainnya pada pagi hari ini, dan berhasil naik hingga hampir dua kali lipat dalam 12 jam.
Koin digital dengan ticker MATIC tersebut menguat hingga lebih dari 50% ke level US$ 1,57 dari sebelumnya di level US$ 0,76. Sebelumnya naik tinggi, koin digital tersebut sempat turun hingga 72% dalam sepekan terakhir.
Sementara itu di tengah rebound-nya pasar kripto,koin digital Polygon (MATIC) menguat lebih tinggi dibandingkan dengan kripto lainnya pada pagi hari ini, dan berhasil naik hingga hampir dua kali lipat dalam 12 jam.
Koin digital dengan ticker MATIC tersebut menguat hingga lebih dari 50% ke level US$ 1,57 dari sebelumnya di level US$ 0,76. Sebelumnya naik tinggi, koin digital tersebut sempat turun hingga 72% dalam sepekan terakhir.
![]() |
Polygon dibentuk tahun 2017 oleh Jaynti Kanani, Sandeep Nailwal, Anurag Arjun, dan Mihailo Bjelic. Koin digital ini dibentuk untuk memberikan solusi penskalaan dan kerangka kerja dalam jaringan blockchain yang kompatibel dengan Ethereum.
Sumber : cnbcindonesia.com
Berita selanjutnya
Faktor Penyebab Harga Bitcoin Mungkin Tembus Rp 1,5 M Tahun Depan
Kerugian Kripto Menggemparkan: Dalam waktu singkat, $343 Juta hilang!
Bagaimana Rally Santa Claus Mempengaruhi Pasar Kripto