Tabloidcrypto News – Data yang diterbitkan GWI dalam Digital 2022 Global Overview Report baru, mengungkapkan jumlah orang yang memiliki cryptocurrency telah melonjak lebih dari sepertiga atau naik 37,8 persen sejak tahun lalu.
“Lebih dari 1 dari 10 pengguna internet usia kerja sekarang memiliki beberapa aset kripto, dengan angka itu meningkat menjadi lebih dari 2 dari 10 di Thailand,” dikutip dari laporan tersebut, ditulis Jumat (25/3/2022),
Cryptocurrency sangat populer di negara berkembang, terutama di negara-negara di mana mata uang konvensional lebih rentan terhadap fluktuasi nilai tukar.
BACA JUGA : Harga Bitcoin Diprediksi Tembus US$ 45.000 Dalam Jangka Pendek, Ini Penyebabnya
Misalnya Turki, di mana lira lokal telah kehilangan kira-kira setengah dari nilainya jika dibandingkan dolar AS selama setahun terakhir. Itu berpengaruh kepada tingkat kepemilikan kripto yang naik hampir dua kali lipat dalam dua belas bulan terakhir, dari 10 persen menjadi 18,6 persen.
Namun, data juga mengungkapkan pria jauh lebih mungkin daripada wanita untuk memiliki cryptocurrency.
Penelitian GWI menunjukkan secara keseluruhan 12,7 persen pengguna internet pria berusia 16 hingga 64 tahun sekarang memiliki mata uang digital terdesentralisasi seperti Bitcoin atau Ethereum, dibandingkan dengan hanya 7,2 persen untuk wanita.
Milenial yang lebih muda adalah yang paling mungkin memiliki mata uang kripto, dengan kemungkinan kepemilikan terus menurun setelah usia 35 tahun.
BACA JUGA : Jual Minyak, Rusia Usul Dibayar Bitcoin!
Kurang dari 1 dari 20 pengguna internet berusia 55 hingga 64 memiliki cryptocurrency saat ini, yang menyoroti potensi ‘kesenjangan digital’ lainnya di tahun-tahun mendatang.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data tersebut menempati posisi ketujuh dari total kepemilikan kripto secara global atau sebanyak 16,4 persen hingga Januari 2022. Indonesia berada di belakang negara Thailand, Nigeria, Filipina, Afrika Selatan, Turki, dan Argentina.
Sumber : liputan6.com
Berita selanjutnya
Harga Kripto Turun! Investor Kripto Bingung!
Sri Mulyani Mengkritik Raja Kripto dan Ungkap Sisi Gelap Teknologi Digital
Kolaborasi Chainalysis dan KPMG Kanada Meningkatkan Pencegahan Penipuan Kripto