Crypto News – Rishi Sunak, yang menjabat sebagai kanselir bendahara Inggris dari 2020 hingga 2022 dan kepala sekretaris Departemen Keuangan dari 2019 hingga 2022, telah menjadi perdana menteri Inggris baru.
Dia menggantikan Liz Truss, yang mengundurkan diri setelah 44 hari menjabat sebagai perdana menteri. Sunak secara resmi menerima peran barunya dari Raja Charles selama pertemuan di Istana Buckingham pada Senin setelah memenangkan kepemimpinan Partai Konservatif.
Baca Juga :Â Pemerintah Australia Tegaskan Tidak Akan Perlakukan Bitcoin sebagai Mata Uang Asing
Banyak orang menyebut Rishi Sunak pro-kripto atas upayanya menjadikan Inggris sebagai pusat global untuk teknologi dan investasi aset kripto, seperti yang diumumkan oleh pemerintah Inggris pada April 2022.
“Ini adalah ambisi saya untuk menjadikan Inggris sebagai pusat global untuk teknologi aset kripto, dan langkah-langkah yang telah kami uraikan hari ini akan membantu memastikan perusahaan dapat berinvestasi, berinovasi, dan berkembang di negara ini,” ujar Sunak waktu itu, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (28/10/2022).
Stablecoin Sebagai Pembayaran
Pemerintah Inggris juga menegaskan mereka akan melihat stablecoin diakui sebagai bentuk pembayaran yang valid sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk menjadikan Inggris sebagai pusat global untuk teknologi dan investasi aset kripto.
Baca Juga :Â Penambangan Mata Uang Kripto dengan Energi Berkelanjutan
Selain itu, pemerintah mencatat akan mencari cara untuk meningkatkan daya saing sistem pajak Inggris untuk mendorong pengembangan lebih lanjut dari pasar aset kripto di Inggris. Sunak juga menugaskan Royal Mint untuk membuat non-fungible token (NFT).
“Kami ingin melihat bisnis masa depan dan pekerjaan yang mereka ciptakan di sini di Inggris, dan dengan mengatur secara efektif, kami dapat memberi mereka kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk berpikir dan berinvestasi dalam jangka panjang,” jelas Sunak.
Sumber : liputan6.com