Tiongkok dan Rusia Memimpin Adopsi Pembayaran Digital untuk Perdagangan Internasional

oleh -759 Dilihat
Tiongkok dan Rusia Memimpin Adopsi Pembayaran Digital untuk Perdagangan Internasional
Tiongkok dan Rusia Memimpin Adopsi Pembayaran Digital untuk Perdagangan Internasional

1599719601191

Tabloid Crypto – Tiongkok dan Rusia telah memilih untuk beralih ke pembayaran digital, termasuk mata uang kripto, dalam upaya untuk menghindari kerumitan sistem perbankan yang lambat dan rumit akibat sanksi internasional yang diberlakukan terhadap mereka.

Pergeseran ke Pembayaran Digital

Kedua negara ini berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS dengan lebih dari separuh pembayaran perdagangan China kini dilakukan dalam RMB, bukan USD. Negara-negara BRICS juga berencana untuk menghubungkan sistem keuangan mereka menggunakan mata uang digital, dengan tujuan mencapai kemerdekaan penuh dari dominasi dolar.

Baca Juga : Lonjakan Nilai Transaksi dan Jumlah Investor Kripto di Indonesia pada Semester I-2024

Keuntungan Pembayaran Digital

Tiongkok dan Rusia telah meninggalkan model perbankan tradisional dan beralih ke pembayaran digital untuk transaksi perdagangan mereka. Sanksi yang diberlakukan terhadap Rusia telah membuat proses perbankan menjadi sangat lambat, bahkan memakan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan transaksi.

Dalam menghadapi kerumitan ini, keduanya mulai menjelajahi alternatif digital yang lebih cepat dan efisien. Platform digital seperti Qifa, yang beroperasi di Beijing dan Moskow, menjadi kunci dalam memfasilitasi transaksi ini. Mereka menyadari bahwa penggunaan pembayaran digital, termasuk mata uang kripto, dapat mempercepat proses transaksi, bahkan menyelesaikannya dalam waktu satu hari. Dengan semakin sedikitnya bank Tiongkok yang bersedia mengambil risiko sanksi, metode pembayaran digital menjadi semakin penting.

Pergeseran Dari Dolar AS

Adopsi pembayaran digital ini bukan hanya tentang kecepatan transaksi, tetapi juga merupakan bagian dari agenda yang lebih besar untuk menjauh dari ketergantungan pada dolar AS. Negara-negara BRICS telah mengalami tantangan dengan dominasi dolar dalam perdagangan internasional.

Rusia, khususnya, telah mulai mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Negara ini telah mengizinkan penggunaan stablecoin seperti USDT untuk pembayaran internasional, bahkan ada pembicaraan di parlemen Rusia tentang melegalkan semua mata uang kripto untuk perdagangan luar negeri.

Baca Juga : Langkah Strategis Jersey City dalam Investasi ETF Bitcoin

Masa Depan De-Dolarisasi

Pada pertemuan puncak BRICS di Rusia bulan Oktober 2024, topik de-dolarisasi diharapkan akan menjadi fokus utama. Para pemimpin dari negara-negara BRICS akan merumuskan strategi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa saat ini, 90% perdagangan antara Rusia dan China menggunakan mata uang lokal mereka, rubel dan yuan, menunjukkan langkah konkret menuju de-dolarisasi.

Dengan adopsi pembayaran digital yang semakin meluas dan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, Tiongkok dan Rusia memimpin langkah-langkah inovatif dalam perdagangan internasional yang dapat mengubah lanskap keuangan global. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

535489c6958f1f6618a79c2c9419eaa1 1

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *