Tabloid Crypto – Analis riset dari Deutsche Bank telah mengeluarkan peringatan tentang stablecoin. Para analis mempertanyakan stabilitas pasar stablecoin dan memperkirakan masalah di masa depan bagi banyak altcoin, yang dipatok 1:1 ke mata uang fiat.
Kebanyakan stablecoin diperkirakan akan hilang
Studi yang dilakukan bank tersebut memeriksa 334 stablecoin, dan menemukan bahwa hanya 14% yang bertahan hingga saat ini. Para analis berpendapat bahwa, meskipun beberapa stablecoin mungkin terus ada, kemungkinan kegagalan sebagian besar stablecoin tinggi, yang menunjukkan betapa pentingnya keandalan di industri ini.
Baca Juga :Â Apakah Investor Mulai Kehilangan Minat Pada Bitcoin Seharga $61K? Ini Merupakan Indikasi yang Mengkhawatirkan
Stablecoins, yang biasanya dipatok 1:1 ke mata uang fiat seperti dolar AS atau euro, menawarkan investor mata uang kripto cara untuk memperdagangkan aset digital sekaligus melindungi mereka dari volatilitas yang sering dikaitkan dengan mata uang kripto. Namun, para analis menekankan bahwa keberhasilan nilai yang dipatok dengan fiat bergantung pada hal-hal seperti keandalan, dukungan cadangan, dan kontrol operasional yang kuat, yang saat ini tidak dimiliki oleh banyak stab.
Misalnya, Tether secara konsisten memiliki volume perdagangan harian yang lebih besar daripada Bitcoin dan nilai pasar USDT-nya telah melampaui $100 miliar. Terlepas dari dominasinya, Tether telah diperiksa secara menyeluruh karena transparansi dan cadangan asetnya, dan telah menerima denda dari otoritas pengatur. Khawatiran tentang dampak Tether terhadap pasar derivatif mata uang kripto dan peran Tether dalam mendukung aktivitas kriminal terus meningkat.
Salah satu peringatan penting yang disebutkan oleh analis Deutsche Bank adalah kegagalan algoritme stablecoin Terraform Labs TerraUSD dan token Luna yang terkait, yang mengakibatkan kerugian besar bagi investor mata uang kripto. Kegagalan ini secara signifikan menunjukkan potensi risiko yang melekat pada pasar stablecoin, terutama ketika penerbit gagal memberikan cadangan dan transparansi yang cukup.
Baca Juga :Â Prediksi Harga Bitcoin: Akankah Bitcoin Segera Kembali ke $70K?
Menurut Marion Laboure, ahli strategi senior di Deutsche Bank Research, stablecoin dan mata uang yang dipatok sama-sama tunduk pada tekanan spekulatif dan sebagian besar mengikuti nilai dolar AS, yang berfungsi sebagai proxy dekat untuk mata uang yang dipatok.
Laporan dijawab oleh Tether
Tether menegaskan komitmennya untuk memberikan pernyataan berkala mengenai cadangannya dan mengatasi masalah peraturan dalam menanggapi laporan Deutsche Bank. Mereka juga mengkritik analisis raksasa Jerman tersebut karena kurangnya bukti nyata dan kejelasan. (red/tc)