Tabloid Crypto – Bitcoin baru-baru ini mengalami penurunan harga yang signifikan, jatuh hingga $56.000 dan kehilangan hampir 5% nilainya dalam waktu singkat. Meskipun demikian, para pedagang profesional menunjukkan ketahanan yang luar biasa, menandakan bahwa mereka tidak panik menghadapi situasi ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa pedagang profesional tetap tenang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pasar saat ini.
Baca Juga :Â Harga Bitcoin Mungkin Menemukan Dukungan $54k di Bulan September yang Bearish: Analisis Mendalam
Penurunan Harga dan Likuidasi yang Terbatas
Setelah mencapai puncaknya di $59.090 di awal bulan, Bitcoin mengalami penurunan yang cukup tajam, mencapai $55.860. Penurunan ini menyebabkan likuidasi posisi long di pasar berjangka, dengan hampir $58 juta dilikuidasi.
Namun, jumlah likuidasi ini tergolong kecil, menunjukkan bahwa investor jangka panjang tidak terkejut dengan penurunan ini. Mereka tampaknya tidak menggunakan leverage yang berlebihan, yang merupakan tanda positif bagi stabilitas pasar.
Stabilitas di Pasar Berjangka
Meskipun harga Bitcoin mengalami penurunan, premi pada kontrak berjangka Bitcoin tetap stabil di sekitar 6%. Level ini dianggap netral, berada dalam kisaran antara 5% dan 10%. Ini menunjukkan bahwa para pedagang tidak merasa perlu untuk panik atau melakukan tindakan drastis, melainkan tetap optimis terhadap potensi pemulihan harga di masa depan.
Indikator Opsi dan Kurangnya Pesimisme
Indikator pasar lainnya, seperti opsi Bitcoin, juga menunjukkan kurangnya pesimisme di kalangan pedagang profesional. Kemiringan delta, yang mengukur perbedaan antara harga opsi beli dan jual, tetap stabil di sekitar 3% dalam beberapa hari terakhir.
Angka ini jauh di bawah ambang batas 7% yang biasanya menunjukkan kekhawatiran akan koreksi yang lebih signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin mengalami penurunan, pedagang profesional tidak mengantisipasi penurunan drastis lebih lanjut dalam waktu dekat.
Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pasar
Salah satu faktor yang mempengaruhi pasar Bitcoin adalah angka ketenagakerjaan yang dirilis di Amerika Serikat. Laporan ADP menunjukkan terciptanya hanya 99.000 lapangan kerja pada bulan Agustus, jauh di bawah perkiraan.
Data ini telah membebani momentum Bitcoin dan memicu kekhawatiran tentang kemampuan Federal Reserve untuk menghindari resesi dan mengendalikan inflasi. Namun, meskipun ada kekhawatiran ini, tidak ada gelombang besar penjualan Bitcoin yang terjadi.
Ketidakpastian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dan ketegangan seputar masa jabatan presiden AS mendatang juga menambah lapisan ketidakpastian yang dapat memengaruhi harga Bitcoin. Jika sejarah siklus halving terulang kembali, ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami pemulihan dalam beberapa bulan mendatang. Jika tren ini berlanjut, pemulihan dapat terwujud pada akhir tahun.
Baca Juga :Â Dengan Bitcoin di Bawah $57.000, Kapan Kripto Akan Naik Lagi?
Kesimpulan: Optimisme di Tengah Penurunan
Meskipun Bitcoin mengalami penurunan harga yang signifikan, para pedagang profesional menunjukkan ketahanan dan optimisme yang kuat. Dengan likuidasi yang terbatas, stabilitas di pasar berjangka, dan indikator opsi yang menunjukkan kurangnya pesimisme, tampaknya para pedagang tidak panik.
Meskipun ada faktor ekonomi yang mempengaruhi pasar, indikator teknis dan data makro masih belum memberikan sinyal yang jelas tentang tren bearish yang meluas. Dengan demikian, para pedagang tetap optimis terhadap potensi pemulihan Bitcoin di masa depan. (red/tc)