Tabloid Crypto – Menurut perusahaan intelijen rantai Chainalysis, Inggris adalah negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia dalam hal transaksi kripto, di belakang AS dan India.
Menurut laporan Yahoo Finance pada Kamis (19/10/2023), Inggris juga muncul sebagai ekonomi kripto terbesar di kawasan Eropa Tengah, Utara, dan Barat (CNWE) setelah menerima sekitar USD 252,1 miliar, atau Rp, dalam bentuk kripto. pembayaran 3,986 triliun tahun lalu (dengan asumsi nilai tukar Rp 15,814 per USD).
Baca Juga :Â Pasar Mata Uang Kripto Tetap Positif Meskipun Spot Bitcoin ETF Belum Disetujui
Jerman merupakan ekonomi kripto terbesar kedua di CNWE dengan transaksi kripto senilai $120 miliar atau Rp1,897 miliar, disusul Spanyol dengan $110 miliar atau Rp1,739 miliar.
CNWE adalah ekonomi kripto terbesar kedua di dunia setelah Amerika Utara, menyumbang 17,6 persen volume transaksi global dari Juli 2022 hingga Juni 2023. Keuangan terdesentralisasi (DeFi) menyumbang 54,8 persen dari nilai kripto yang diterima, menjadikannya kripto terbesar yang populer layanan di wilayah tersebut.
Inggris baru-baru ini memperkenalkan peraturan kripto baru. Regulator keuangan utama Inggris, Financial Conduct Authority (FCA), mengatakan telah mengeluarkan 146 peringatan dalam 24 jam pertama rezim pasar kripto yang baru.
Baca Juga :Â Reku Mendidik Mahasiswa Tentang Kekuatan dan Risiko Aset Kripto
FCA telah memperingatkan adanya perubahan undang-undang yang akan menerapkan promosi aset kripto pada 8 Oktober 2023. Regulator keuangan Inggris menjelaskan bahwa mulai 8 Oktober, perusahaan yang ingin mempromosikan aset kripto di negara tersebut harus memiliki izin atau terdaftar. di negara negara FCA atau memberi wewenang kepada perusahaan resmi untuk memasarkannya. (red)