Crypto News – Hancurnya investasi blockchain FTX mengundang perhatian investor dunia. Bahkan kini Sam Bankman Fried, pendiri FTX sedang menghadapi masalah besar. Selain kehilangan harta di kisaran Rp 246 triliun akibat kebangkrutan.
Namun ternyata kejatuhan FTX tidak berpengaruh pada pasar Indonesia. Chief Marketing Officer Triv Jordan Simanjuntak mengatakan hal ini tidak berpengaruh pada pasar kripto indonesia.
“Sebagai contoh Triv sendiri tidak melihat adanya peningkatan penarikan nasabah, melainkan nasabah tetap aktif jual beli dalam platform Triv, hal ini karena di Indonesia Regulator (Bappebti) telah melakukan pengawasan terhadap penyimpanan dana nasabah dan tata kelola dana nasabah sehingga tidak mungkin terjadi penyalahgunaan seperti kasus FTX,” jelas Jordan kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga :Â Harga Bitcoin Bisa Jadi US$10 Ribu Gegara Skandal FTX?
Selain itu, menurut Jordan FTX di negaranya tidak memiliki regulator seperti di Indonesia.
Melihatn kejatuhan FTX, Jordan menyebutkan permasalahan ini dengan FTX dan bukan terkait dengan fundamental kripto. Apalagi jumlah pengguna kripto terus bertambah baik secara on-chain dan exchange.
“Jika investor percaya akan fundamental yang terus bertumbuh ini, saya menyarankan untuk melakukan DCA terhadap bitcoin, namun jika lebih memilih altcoin disarankan yang mendukung fitur staking, sehingga selama hold nasabah tetap dapat mendapatkan dividen bunga dari coin tersebut,” pungkas Jordan.
Untuk diketahui, kejatuhan FTX cukup mengejutkan apalagi di awal tahun ini, mereka masih sangat berkibar. Valuasi FTX senilai USD 32 miliar, menjadi sponsor klub NBA dan beberapa seleb mempromosikannya.
Sam Bankman Fried juga dikenal rendah hati dan suka beramal, bahkan membantu perusahaan kripto lain. Dengan kata lain, citranya benar-benar positif di mata publik dan sesama pengusaha. Akan tetapi mendadak FTX ketahuan belangnya.
FTX punya mata uang sendiri bernama FTT. Terindikasi dalam sebuah bocoran dokumen bahwa perusahaan investasi FTX yang bernama Alameda Recearch, telah diisi penuh dengan token FTT, dengan nilai meragukan, untuk menggelembungkan asetnya secara artifisial.
Baca Juga :Â Pi Network Dihajar Wakil Menteri Perdagangan RI!!!
Hal itu mendorong perusahaan pertukaran kripto lain yaitu Binance, membuang semua token FTT-nya di pasar, yang memicu kepanikan. Konsumen langsung menarik uangnya dari FTX senilai miliaran dolar.
Tak hanya itu, sebelumnya Bankman juga rajin membantu perusahaan kripto lain seiring jatuhnya harga kripto, dengan dana ratusan juta dolar. Bankman juga mengklaim punya dana US$ 2 miliar untuk membantu perusahaan kripto yang kesusahan.
Sumber : cnbcindonesia.com