Tabloid Crypto News – Short Bitcoin Token atau HEDGE merupakan token ERC20 yang diluncurkan pada 2019 dan beroperasi di atas blockchain Ethereum.
Dilansir dari situs Indodax Academy, Sabtu, (26/2/2022), hedge adalah token turunan dari Bitcoin. Pergerakan harga Hedge cenderung berlawanan dengan pergerakan harga Bitcoin. Dengan ini, trader bisa memanfaatkan keuntungan dari 1x Short Bitcoin Token atau HEDGE saat terjadi penurunan harga dari Bitcoin.
Dengan adanya short token ini, investor bisa mendapatkan keuntungan dari harga bitcoin yang sedang turun. Short Token adalah istilah untuk aset kripto yang diperjualbelikan di pasar berjangka, di mana ketika harga aset tersebut turun, trader masih bisa meraih keuntungan.
BACA JUGA : Zaman Sudah Berubah… Bitcoin Punya Andil Dalam Perang
Hal ini karena di dunia pasar berjangka, trader bisa menaruh angka atau harga di bawah harga saat itu, dan mendapat untung ketika harganya menyentuh angka tersebut.
Cara kerja HEDGE bisa digambarkan seperti ini, misalkan Bitcoin berada di harga Rp 500 juta dan harga HEDGE adalah Rp 3 juta. Kemudian terjadi penurunan harga sebesar 5 persen pada Bitcoin, sehingga membuat harganya menjadi Rp 475 juta.
Namun, yang terjadi pada HEDGE adalah kenaikan harga sebanyak 4,7 persen, sehingga membuat harganya menjadi Rp 3.141.000. Ini karena, harganya cenderung berbanding terbalik dengan pergerakan harga BTC.
BACA JUGA : Fenomena Investasi Kripto, Amankah?
Keunikan Short Token
Hal yang membuat short token ini unik adalah trader dapat mengelola risiko dan berperan sebagai pelindung yang mencegah terjadinya kerugian besar, terutama saat iklim kripto sedang tidak stabil. Selain itu, Short Token bisa membantu dalam mengelola margin.
Harga HEDGE
Berdasarkan data harga dari market Indodax, harga HEDGE hari ini adalah Rp 1.345.512. HEDGE turun 10,44 persen dalam 24 jam terakhir, dengan harga tertinggi satu hari sebesar Rp 1.526.208.
