Pandemi Kripto 2022, 5 Bandar Harta Triliunan Kini Sisa Nol

oleh -116 Dilihat
Koin Kripto
Ilustrasi Koin Kripto

1599719601191
Crypto News – Tahun ini, pasar kripto mengalami guncangan hebat. Dari nilai token yang turun hingga terkuras habis dan mengakibatkan banyak bandar kripto yang bangkrut.

Harga TerraUSD yang menurun menyebabkan guncangan di pasar kripto. Ini juga yang menyeret turun harga kripto.

Pada awal bulan ini, kerajaan FTX runtuh dan perusahaan mengajukan kebangkrutan. Masalah tersebut juga menyeret BlockFi, berikutnya melakukan hal serupa.

Baca Juga : Undang Perbankan, OJK Mulai Buka Diskusi Soal Aset Kripto

Berikut daftar perusahaan kripto yang mengalami kebangkrutan tahun 2022, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Rabu (30/11/2022):

1. Celcius

Pada Juli lalu, pengelola kripto Celcius Network mengajukan kebangkrutan ke pengadilan Amerika Serikat (AS). Perusahaan menjelaskan memiliki utang pada penggunanya US$4,7 miliar (Rp 73,9 triliun) dan US$1,2 miliar (Rp 18,8 triliun) kekurangan pada neracanya.

Hanya dalam waktu satu tahun, aset perusahaan anjlok besar. Tercatat Oktober 2021, CEO Alex Mashinsky mengelola aset senilai US$25 miliar (Rp 393 triliun). Nilai aset mulai terjun bebas dimulai saat harga kripto jatuh bersamaan di bulan Mei yakni US$11,8 miliar (Rp 185,6 triliun) dan memiliki aset US$8 miliar (Rp 125,8 triliun) dalam bentuk pinjaman ke klien.

Namun saat mengajukan kebangkrutan, aset perusahaan hanya bersisa US$167 juta (Rp 2,6 triliun) dalam bentuk tunai. Celcius mengatakan akan memberikan “likuiditas yang cukup” untuk mendukung operasi selama proses restrukturisasi.

2. Three Arrows Capital

Three Arrows Capital juga dinyatakan bangkrut pada Juli lalu. Perusahan mengjukan Chapter 15 di AS, sebagai upaya melindungi aset perusahaan asing dari kreditur di AS.

Kebangkrutan 3AC juga berhubungan dengan perusahaan kripto bangkrut lainnya Voyager Digital. Three Arrows dinyatakan gagal bayar utang senilai Rp 9,9 triliun.

Selain itu perusahaan juga dilaporkan gagal bayar utang pada bursa kripto Blockhain.com senilai US$270 juta.

3. Voyager Digital

Hampir bersamaan dengan 3AC, Voyager yang merupakan perusahaan peminjaman kripto juga mengajukan kebangkrutan. Jatuhnya nilai Terra Luna dan Terra USD mengakibatkan banyak perusahaan merugi.

Pada pengajuan kebangkrutan, Voyager menjelaskan memiliki lebih dari 100 ribu kreditur. Dengan nilai sekitar US$ 1 miliar dan US$10 miliar pada aset dan liabilitas dengan nilai yang sama.

4. FTX

FTX harus menghadapi masalah kehancuran perusahaan sepanjang bulan ini. Perusahaan juga mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada pengadilan AS.

FTX dilaporkan memiliki utang mencapai Rp 3,1 triliun atau Rp 484 triliun (kurs Rp 15.600/US$) kepada 50 kreditur. Pada 10 top kreditor, perusahaan milik Sam Bankman-Fried berutang mencapai US$1,45 miliar.

Baca Juga : Meski Pendapatan Penambang Bitcoin Menurun, Kerugian Tertutup dengan Tingkat Hash yang Menurun

5. BlockFi

BlockFi menjadi korban kehancuran FTX. Perusahaan itu mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan Distrik New Jersey. Perusahaan dilaporkan memiliki 100 ribu kreditur dan kewajiban serta aset berkisar dari US$1 miliar hingga US$10 miliar.

BlockFi mendaftarkan peminjaman senilai US$275 juta pada FTX US dan uang itu belum terlunasi. Anak perusahaannya juga dilaporkan mengajukan proses kebangkrutan di pengadilan AS.

Sumber : cnbcindonesia.com

Berlangganan Tabloid Crypto
DEX LOGO BLUE HD
Cloud Hosting Indonesia

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *