Setelah CEO Binance Terlibat dalam Kasus Pencucian Uang, Pelaku Kripto RI Mengambil Tindakan Ini

oleh -155 Dilihat
65603c0a87fe7 jpg
Ilustrasi mata uang kripto atau cryptocurrency.(SHUTTERSTOCK/COYZ0)

Reku Banner1 jpg

Pada Rabu (22/11/2023), Changpeng Zhao, CEO platform perdagangan kripto Binance, mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini dilakukan sebagai tindak balas atas tuduhan pelanggaran anti-pencucian uang.

Dikritik karena Binance tidak berhasil mencegah dan melaporkan transaksi dengan kelompok-kelompok yang berafiliasi atau dianggap teroris. Selain itu, terjadi ketidakcocokan transaksi antara pengguna AS dan pengguna di negara-negara yang terkena sanksi seperti Iran dan Korea Utara.

Zhao menulis di akun X pribadinya, “Saya melakukan kesalahan, dan saya harus bertanggung jawab.”

Kasus tersebut sempat menyebabkan penurunan pasar kripto. Dua mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin dan Ethereum, masing-masing, mengalami penurunan 3,62 persen dan 3,32 persen pada perdagangan Rabu lalu, menurut data Coinmarketcap.

Oscar Darmawan, CEO Indodax, mengakui bahwa kasus yang menjerat platform kripto terbesar di dunia itu dapat merusak reputasi industri kripto secara keseluruhan.

Pasalnya, industri kripto telah mengalami beberapa masalah negatif sebelumnya, seperti kasus penipuan di platform kripto FTX. Namun demikian, Oscar meminta investor kripto dalam negeri untuk tidak panik.

karena, selama beberapa tahun terakhir, industri kripto Tanah Air dianggap telah mengalami kemajuan yang signifikan.

Oscar mengatakan dalam keterangannya pada hari Sabtu (25/11/2023), “Ekosistem kripto di Indonesia saat ini sudah cukup mature dan terdapat perubahan yang positif dalam regulasi serta pengawasan pada pertukaran kripto.”

Investor disarankan untuk melakukan transaksi di platform transaksi kripto yang sudah didaftarkan oleh regulator, dalam hal ini Bappebti. Regulasi menegaskan bahwa transaksi yang dilakukan oleh platform kripto berlisensi sudah dilindungi oleh hukum.

Menurutnya, nasabah akan tetap aman karena aset kripto dan rupiahnya tetap berada di Indonesia. Dengan demikian, jika terjadi masalah dengan pertukaran kripto di luar negeri, aset trader Indonesia seharusnya tetap aman karena tidak ada hubungannya.

Oscar mengatakan pasar kripto masih memiliki peluang untuk tumbuh di masa depan terkait dengan pergerakan mata uang kripto. Munculnya momen halving day Bitcoin adalah salah satu perkembangan yang dinanti-nantikan.

Sebenarnya, lebih baik kasus seperti ini terjadi sekarang daripada tahun depan. Oscar menyatakan bahwa kejadian seperti ini dapat mencegah kenaikan nilai Bitcoin selama halving. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

Luno Banner1 jpg

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *