Crypto News – Platform pertukaran mata uang digital Huobi pada hari Jumat, (6/1/2023) mengatakan berencana untuk mengurangi jumlah karyawan globalnya. Hal ini terjadi pasca terpukulnya industri mata uang kripto setelah keruntuhan FTX.
Anggota penasehat Huobi, Justin Sun, mengatakan perusahaan yang berbasis di Seychelles itu sendiri belum melaksanakan pemotongan ini. Namun angkanya mungkin berada di sekitar 20%.
Baca Juga : Bappebti Canangkan Februari Sebagai Bulan Literasi Aset Kripto
“Dengan keadaan bear market saat ini, tim yang sangat ramping akan dipertahankan ke depan. Optimalisasi personel bertujuan untuk menerapkan strategi merek, mengoptimalkan struktur, meningkatkan efisiensi, dan kembali ke tiga besar,” ujarnya dikutip CNBC International.
Huobi memiliki sekitar 1.600 karyawan di seluruh dunia pada Oktober. Diketahui, perusahaan itu menangani sekitar US$ 370 juta (Rp 5,7 triliun) volume perdagangan dalam satu hari.
“Token HT asli Huobi pada satu titik merosot serendah $4,3355 Jumat, turun lebih dari 7% dari 24 jam sebelumnya,” menurut data CoinMarketCap.
Baca Juga : Bitcoin Ulang Tahun Ke 14, Simak Sejarahnya
Setelah runtuhnya FTX, pedagang mata uang kripto mencari petunjuk tentang apa yang akan menjadi berikutnya bagi perusahaan yang menjadi korban penurunan aset digital.
Bulan lalu, Binance secara singkat menghentikan penarikan stablecoin USDC, memicu kekhawatiran atas kemampuannya sendiri untuk menutupi penukaran klien. Sejak itu Binance melanjutkan penarikan USDC.
Sumber : cnbcindonesia.com
1 thought on “Setelah Kasus FTX, Raksasa Kripto Ini Mau PHK Gede-gedean”