Crypto News – Koin kripto besar bergerak stagnan pada perdagangan Jumat (31/2), di tengah kondisi pelemahan dolar dan pasar saham Asia yang ramai-ramai menguat lebih dari 1%.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 08:55 WIB (31/03/2023), Bitcoin menunjukkan pelemahan sebesar 0,81% ke posisi harga US$ 28.139,88/koin atau setara dengan Rp421.759.114/koin (asumsi kurs Rp 14.987,95/US$). Dalam sepekan terakhir, Bitcoin menunjukkan penurunandari kinerja satu minggu sebesar 0,62%.
Ethereum hari ini juga menunjukkan penguatan sebesar 0,49% ke US$ 1.802.09/koin atau setara dengan Rp 27.009/koin. Pelemahan kinerja harga mata uang kripto Ethereum juga terlihat merosot dalam sepekan terakhir sebesar 2,35%.
Baca Juga : Jadi Ketua ASEAN, RI Akan Soroti Dampak Kripto ke Ekonomi
BNB hari ini mengalami penguatan, atas isu terkait sebesar 1,01% menyentuh harga US$316.54 atau setara Rp4.744.286/koin. Dalam janga waktu 7 hari, BNB mengalami penguatan 3,78%, sehingga kapitalisasi perusahaan saat ini berada pada nilai US$79,68 miliar.
Dalam jangka waktu satu minggu, aset kripto yang mengalami penurunan signifikan diantaranya MATIC (-3,68%), DOGE (-3,29%), dan ETH (-0,86%). Sedangkan, peningkatan signifikan dalam seminggu terakhir dialami oleh XRP (+20,92%), BNB (+3,78%), dan ADA (+2,04%).
Bitcoin dan Ethereum dibuka dengan cukup datar dan tidak menyentuh angka 1%. Sedangkan, pasar saham Asia menghijau dengan Nikkei 225 dibuka 1%.
Bitcoin kemungkinan masih menantikan berita ekonomi utama sebagai sentimen yang akan mendorong pergerakan pasar.
Dalam delapan bulan, perdagangan Bitcoin berada pada level terendah. Padahal, fiat saat ini berada pada kondisi yang cukup sengsara, yang seharusnya Bitcoin mendapat keuntungan sebagai substitusinya.
Baca Juga : Kenalan dengan Kripto YFI Coin Milik Layanan Yearn Finance
Menurut Coindesk, isu Bitcoin akan bermunculan dalam satu minggu ke depan yaitu John C. Williams, Presiden Fed New York dijadwalkan untuk berbicara dengan Gubernur Federal Reserve, Losa Cook dan Christopher J. Waller.
Pasar biasanya telah memprediksi hasil dari pertemuan tersebut. Pemerintah Amerika Serikat yang cenderung kontra dengan koin, maka pelaku pasar cenderung akan memiliki sikap berlawanan dan meminta bahwa pihak berwenang berencana untuk memperlakukan kelas aset secara adil.
Sumber : cnbcindonesia.com
