Bagaimana Rally Santa Claus Mempengaruhi Pasar Kripto

oleh -97 Dilihat
141218052453 santa claus rally 780x439 1 jpg
Ilustrasi Santa Claus Rally

digital exchange banner2 jpg
Tabloid Crypto – Setelah harga Bitcoin melonjak hingga US$ 41.500 dan Ethereum melampaui US$2.200, pasar kripto kembali bergeliat. Trader dan investor kripto sering menantikan siklus atau fenomena Santa Claus Rally untuk menghasilkan keuntungan.

Secara historis, Santa Claus Rally, juga dikenal sebagai reli sinterklas, terjadi setiap Desember, terutama pada hari-hari menjelang dan setelah Natal, dan teori yang mendasari perlombaan ini adalah bahwa saat itu para investor dan trader melakukan lebih banyak uang selama liburan.

Baca Juga : Selama Bulan November, Transaksi Aset Kripto RI Mencapai Rp 104,9 Triliun

Trader dan investor, terutama di pasar kripto, dapat menghasilkan lebih banyak uang dengan adanya Santa Claus Rally. Namun, beberapa pengamat tidak setuju dengan fenomena ini.

Berikut ini adalah sejarah Rally Santa Claus dan bagaimana hal itu berdampak pada pasar kripto.

Sejarah Rally Santa Claus

Yale Hirsch, pendiri Almanak Trader Saham, adalah orang pertama yang memperkenalkan fenomena Santa Claus Rally pada tahun 1972. Yale mengklaim bahwa kinerja pasar akan meningkat selama tujuh hari perdagangan penuh, yang akan dimulai pada dua hari perdagangan pertama pada awal Januari dan lima hari perdagangan terakhir pada bulan Desember.

Antara tahun 1950 dan 2020, Almanak trader saham telah mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa setidaknya 57 kali Santa Claus Rally terjadi, terutama di pasar saham.

Penyebab Rally Santa Claus

Salah satu teori yang berusaha menjelaskan Santa Claus Rally adalah keyakinan investor tentang peningkatan belanja dan bonus investasi selama liburan Desember.

Menurut teori lain, fenomena ini terjadi ketika investor institusi atau pemain besar dalam pasar berlibur, yang dimanfaatkan oleh investor ritel untuk menghasilkan keuntungan dengan harga yang meningkat selama liburan tersebut.

Fenomena ini, di mana banyak investor membeli barang di harga rendah dan kemudian menjualnya setelah memperoleh keuntungan dari harga pembelian, dapat dipengaruhi oleh kepercayaan investor.

Dengan demikian, investor dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Namun, karena ketidakpastian yang sering terjadi di pasar saham dan kripto, Rally Santa Claus ini juga dapat terjadi secara acak dan tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu, investor harus memperhatikan perubahan pasar dengan memahami fenomena yang disebabkan oleh Santa Claus Rally.

Dampak Rally Santa Claus pada Pasar Kripto

Pada tahun 2013 dan 2017, Rally Santa Claus juga terjadi di pasar saham dan pasar kripto, terutama dengan kenaikan harga Bitcoin.

Pada musim natal 2013, harga Bitcoin melonjak menjadi $1.147 per koin, dan pada musim liburan 2017, harganya naik lagi hingga hampir $20.000, seperti yang dilaporkan Nasdaq.

Namun, pada bulan Desember 2021, pasar kripto yang sering meningkat harus turun setelah mencapai titik tertingginya, atau harga tertingginya, di angka US $69.000. Saat itu, investor mempertanyakan kredibilitas reli santa.

Baca Juga : Ketika Harga Bitcoin (BTC) Tembus Rp630 Juta, Apakah Ini Menandai Permulaan Bull Run Crypto?

Para trader dan investor telah mengantisipasi fenomena ini, yang akan membuat pasar kripto kembali antusias setelah peningkatan harga beberapa koin, terutama Bitcoin dan Ethereum, pada tahun 2023.

Adanya istilah “halving”, yang terjadi setiap empat tahun sekali dan berarti bahwa imbal hasil penambang Bitcoin dipotong setengahnya, atau lima puluh persen. Hal ini mendukung fenomena ini. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto
Verifikasi Data Indodax Cara Membuat Wallet dan Deposit di Indodax 6
NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *