Crypto News – Harga cryptocurrency berhasil rebound pada Jumat, 14 Oktober 2022 walaupun sempat meluncur ke posisi terendah baru Oktober setelah rilis pembacaan data inflasi AS.
Harga Bitcoin terakhir lebih tinggi sebesar 1,3 persen pada USD 19.388 (Rp 298,1 juta) sedangkan Ethereum kehilangan 0,7 persen dan diperdagangkan pada USD 1.289 (RP 19,8 juta) menurut Coin Metrics. Sebelumnya pada Kamis, mereka masing-masing jatuh ke level USD 18.201 (Rp 279,8 juta) dan USD 1.192.(Rp 18,3 juta).
Baca Juga : Ikuti Pergerakan Saham Global, Bitcoin cs Bergairah
Bitcoin turun di bawah USD 19.000 pada Kamis karena investor dengan cemas menunggu pembacaan terbaru pada indeks harga konsumen. Harga turun lebih tajam setelah laporan masuk, menunjukkan peningkatan inflasi yang sedikit lebih besar dari perkiraan. Namun, pada Jumat, 14 Oktober 2022 harga Bitcoin kembali rebound di atas USD 19.000.
Kripto telah diperdagangkan sebagian besar stagnan sejak akhir Agustus, dengan bitcoin melayang di kisaran USD 19.000. Itu adalah level kunci yang harus diperhatikan oleh para analis, yang mengatakan penembusan di bawahnya dapat mengarah ke posisi terendah baru di bawah yang dicapai pada Juni, ketika bitcoin turun di bawah USD 17.800 dan ether turun di bawah USD 900.
Analis dari AscendEx, Michael Rinko mengatakan pasar kripto masih dipengaruhi oleh ekonomi makro.
Baca Juga : Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 Sepakat Atur Aset Kripto
“Bitcoin terus diperdagangkan dalam kisaran yang ketat sejak Juni. Namun, data CPI hari ini (Kamis waktu setempat-red) dapat mengancam untuk menembus kisaran ini ke bawah,” ujar Rinko dikutip dari CNBC, Jumat (14/10/2022).
Di tempat lain di pasar, imbal hasil obligasi AS bergerak lebih tinggi menyusul laporan inflasi, yang pada awalnya memberi tekanan pada ekuitas kripto.
Sumber : liputan6.com