Tabloid Crypto – Dirut Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, mengingatkan bahwa mata uang kripto harus diatur karena dapat mengganggu stabilitas makro keuangan.
Menurutnya, adopsi aset kripto yang tinggi memiliki potensi memengaruhi proses pengelolaan aliran modal, efektivitas transmisi kebijakan moneter, dan keberlanjutan fiskal karena pengumpulan pajak yang tidak stabil.
Baca Juga :Â Karena Federal Reserve Menjaga Suku Bunga Tetap Stabil, Bitcoin Meningkat ke $42K
Dalam pidato pembukaannya di konferensi mengenai mata uang digital di Seoul pada Kamis (14/12/2023) waktu setempat, Georgieva mengatakan, “Tantangannya terletak pada tingginya adopsi aset kripto yang dapat mengganggu stabilitas makro keuangan. Tujuan kami membuat sistem keuangan lebih efisien, dapat dioperasikan, dan dapat diakses dengan memberikan aturan untuk menghindari risiko kripto serta membangun infrastruktur yang mengintegrasikan beberapa teknologi.”
Menurut Georgieva, undang-undang tidak bertujuan untuk menghentikan inovasi. Sebaliknya, aturan yang baik dapat membantu dan mendorong inovasi.
Baca Juga :Â 8 Berita dan Peristiwa Kripto Terpenting Tahun 2024: Termasuk Halving Bitcoin
Selain itu, Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, sebelumnya mengecam bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Dia bahkan menyatakan bahwa mata uang kripto seharusnya dilarang.
Dimon menyatakan, “Mata uang kripto digunakan oleh para pelaku kejahatan, untuk penghindaran pajak, transaksi narkoba, dan pencucian uang. Jika saya menjadi pemerintah, saya akan menutupnya.” (red/tc)