Tabloid Crypto – Dua pemilik bitcoin Swedia baru-baru ini menjadi korban perampok yang tampaknya menargetkan orang-orang terkenal di dunia bitcoin dan kripto. Undang-undang privasi Swedia, yang memungkinkan penjahat mendapatkan catatan pajak dan rincian tempat tinggal orang yang menjadi sasaran, tampaknya berhubungan dengan perampokan ini.
Aftonbladet melaporkan bahwa keempat perampok menyerang pasangan secara fisik, mengikat, dan bahkan menggunakan pisau untuk mengancam mereka. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa salah satu korban perampokan diangkut melalui helikopter ambulans ke rumah sakit.
Baca Juga : ETF Tidak Akan Disetujui Tahun Ini? SEC Merusak Kripto
Serangan ketiga yang dilakukan penjahat terhadap pasangan yang tidak dikenal ini terjadi hanya beberapa hari setelah korban melakukan streaming podcast bitcoin atau menyebutkan bitcoin dalam konteks publik.
Seorang pemilik Bitcoin Swedia juga diserang dalam serangan pertama yang diketahui, yang terjadi pada 2022, dan dia juga menderita kekerasan fisik. Dikatakan bahwa pengalaman traumatis tersebut telah meninggalkan bekas selama berbulan-bulan pada bitcoiner.
Taktik serupa juga dilaporkan telah digunakan oleh para perampok dalam penyerangan rumah lainnya yang dilaporkan pada Oktober.
Sementara itu, Erica Wall, pengguna media sosial, mengaitkan serangan tersebut dengan prinsip Offentlighetsprincipen Swedia, atau Prinsip Akses Publik terhadap Informasi, dalam postingan yang dia buat di X.
Wall menyatakan bahwa undang-undang ini—yang belum pernah ada sebelumnya—membuat catatan pajak dan alamat tempat tinggal menjadi tersedia untuk umum.
Baca Juga : Pasar Kripto Menjelang Akhir Tahun 2023
Pengguna media sosial mengusulkan bahwa undang-undang ini dapat memberi penjahat akses ke rincian tempat tinggal atau catatan pajak korban yang ditargetkan.
“Swedia mungkin adalah salah satu negara paling tidak aman untuk aktif di sektor mata uang kripto saat ini. Saya pribadi telah meninggalkan Swedia dan saya tidak berharap untuk kembali sampai undang-undang seputar privasi pribadi berubah,” tulis pengguna media sosial, Wall, dikutip dari Bitcoin.com pada Jumat (17/11/2023).
Wall menegaskan bahwa undang-undang tersebut tidak cocok dengan masyarakat modern, meskipun dia mengakui alasan di balik penerapan undang-undang tersebut. (red/tc)
Ι evеry time spent my half an һour to read this blog’s
articles or reviews all the time along with a mug of coffеe.