Tabloid Crypto – Saat Changpeng Zhao mengundurkan diri dan meninggalkan Binance, kekayaannya melonjak menjadi US$37,4 miliar, atau setara Rp580 triliun, dengan kurs saat ini Rp15.516 per dolar AS.
Setelah terseret kasus di pengadilan AS, mantan CEO Binance itu mundur dari perusahaan pada November 2023. Ia mengaku bersalah atas transaksi ilegal dan pencucian uang yang menjerat Binance.
Baca Juga :Â Faktor-faktor Ini Menunjukkan Potensi Bullish Pasar Kripto untuk 2024
Saya meninggalkan posisi saya sebagai CEO Binance hari ini. “Secara emosional, memang tidak mudah untuk melepaskannya, tapi saya tahu ini hal yang benar untuk dilakukan,” kata Zhao di akun X pribadinya, dikutip Jumat (29/12).
“Saya membuat kesalahan dan harus bertanggung jawab atasnya. Ini yang terbaik untuk komunitas kami, Binance, dan saya sendiri,” kata dia.
Saat Zhao meninggalkan Binance, CNN melaporkan bahwa hartanya sekitar US$23 miliar. Namun, sekarang pundi-pundi kekayaannya semakin besar.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, Changpeng Zhao berada di urutan ke-35 dari semua orang terkaya di dunia.
Meskipun demikian, Zhao masih harus menghadapi ancaman hukuman penjara paling lama sepuluh tahun, bahkan jika hukuman ini pada akhirnya dapat dikurangi.
Berdasarkan kesepakatan pembelaan, Zhao diklaim menyetujui saran jaksa untuk membayar denda sebesar $50 juta dan denda perdata sebesar $ 150 juta.
Menurut pejabat AS, Binance mengizinkan lebih dari 100 ribu transaksi yang dikaitkan dengan tindakan ilegal. Selain itu, perusahaan yang didirikan Zhao itu menutup mata dengan lebih dari 1,5 juta perdagangan aset kripto yang melanggar sanksi Amerika Serikat.
Baca Juga :Â Pasar Kripto Rontok, Bitcoin Turun ke US$ 42 Ribu
Menteri Keuangan AS Janet Yellen baru-baru ini menyatakan, “Binance menutup mata terhadap kewajiban hukumnya dalam mengejar keuntungan.”
Dia kemudian menyatakan, “Kegagalan yang disengaja memungkinkan uang mengalir ke teroris, penjahat dunia maya, dan pelaku kekerasan terhadap anak melalui platformnya.” (red/tc)
Response (1)