Crypto News – Pergerakan pasar kripto pada tengah pekan ini terhitung turun tipis dalam 24 jam terakhir. Meskipun ditutup merah, pergerakan harga Bitcoin masih cenderung datar.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, faktor utama market kripto tidak menunjukan reli karena dorongan dari makroekonomi yang belum menguat.
Baca Juga : JPMorgan Sebut Runtuhnya FTX Percepat Inisiatif Regulasi Kripto
“Saat ini, hambatan makroekonomi tetap tidak menguntungkan dan hal ini kemungkinan akan tetap terjadi sampai investor memiliki gambaran yang lebih jelas tentang kebijakan The Fed soal suku bunga,” kata Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Rabu (7/12/2022).
Afid menambahkan, tidak hanya kripto, indeks saham Amerika Serikat (AS), seperti Wall Street S&P 500 ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 6 Desember 2022 dengan turun untuk sesi keempat berturut-turut.
Hal ini disebabkan oleh investor khawatir kenaikan suku bunga The Fed dan perbincangan resesi yang mendekat.
“Pelemahan pasar saham AS juga menyebabkan investor kurang bergairah bermain kripto. Alhasil market cenderung bergerak sideways,” ujar Afid.
Selain makroekonomi, berita negatif juga datang dalam beberapa hari belakangan. Genesis Global Trading dan perusahaan induknya, Digital Currency Group, dilaporkan memiliki hutang sebesar USD 900 juta (Rp 14 triliun) ke pelanggan Gemini Earn. Laporan tersebut cukup mengkhawatirkan soal keberlangsungan Genesis.
Baca Juga : Bursa Kripto Zipmex Dicaplok, Saham Ditukar Kripto dan Dolar
Sementara itu, bursa kripto Bybit menjadi sorotan setelah mengumumkan telah melakukan PHK massal untuk kedua kalinya pada tahun ini.
Kabar-kabar itu cukup menekan aksi investor di market. Sentimen market kripto kembali menurun setelah aset kripto dengan kapitalisasi tinggi ditutup merah. Fear and Greed Index ditutup pada level 29, dengan kategori Fear.
Sumber : liputan6.com
2 thoughts on “Pasar Kripto Datar, Analis Sebut Sentimen Makro Ekonomi Belum Kuat”