Tabloid Crypto – Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto telah bergerak sideways. Binance, Ethereum, dan Bitcoin turun. Menanti rilis inflasi Amerika Serikat (AS) dan Pidato Ketua The Fed.
Menurut data dari Coinmarketcap, Kamis pagi (30/11/2023) pukul 05.45 WIB, kapitalisasi pasar kripto global melemah 0,51% dalam satu hari menjadi US$ 1,42 triliun. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), turun 0,37% dalam satu hari terakhir. Saat ini, harga Bitcoin berada di level US$ 37.820,04 per koin, atau setara dengan Rp 584,55 juta (kurs, Rp 15.456).
Baca Juga :Â Bersiaplah! 3 Faktor Ini Akan Meningkatkan Harga Bitcoin di Desember
Dalam sehari terakhir, Binance (BNB) mengalami penurunan 1,1%, dengan harga BNB saat ini berada di level US$ 227,5 per koin. Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan 1,17%, sehingga harga ETH dibanderol dengan harga US$ 2.031,67 per koin.
Sebagai pakar keuangan Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan bahwa Bitcoin (BTC) telah berusaha untuk breakout harga US$ 38 ribu dalam tiga pekan terakhir, tetapi tidak berhasil. Saat ini, BTC mungkin masih bergerak dari kisaran MA-20 sekitar US$ 36.800 hingga resistance US$37.950. Sementara itu, Bitcoin harus menembus resistance US$ 38 ribu dan bertahan di atas level tersebut.
“Namun, jika BTC breakdown MA-20, maka BTC berpotensi untuk turun ke support terdekat di US$ 36 ribu dan support selanjutnya di US$ 35ribu,” kata Panji baru-baru ini.
Karena kepemilikan jangka panjang Bitcoin yang terus meningkat, harga Bitcoin tetap berada di titik tertinggi tahun ini, kata paniji. Ini diperkuat oleh data yang diungkapkan oleh Glassnode, yang menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, sekitar 70% pasokan Bitcoin tidak pernah diperdagangkan atau berpindah tangan. Ini menunjukkan betapa optimistis investor terhadap masa depan Bitcoin.
“Di sisi lain, optimisme terkait Bitcoin di pasar Amerika Serikat semakin meningkat, terutama terkait potensi Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin,” kata Panji.
Investor kripto tengah menunggu data inflasi PCE Kamis (30/1/2023), yang diharapkan mengalami sedikit penurunan. Data ini dapat menunjukkan pemulihan ekonomi yang lebih lanjut, menurut Panji.
Baca Juga :Â Sri Mulyani Mengkritik Raja Kripto dan Ungkap Sisi Gelap Teknologi Digital
Data manufaktur ISM dan pidato penting Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (1/12/2023), yang kemungkinan akan memberikan gambaran penting tentang kebijakan moneter dan kondisi ekonomi kedepannya, akan menutup pekan ini.
“Disarankan untuk memantau peristiwa-peristiwa ini dengan cermat saat membuat keputusan investasi terkait aset kripto melihat adanya potensi meningkatnya volatilitas pasar menjelang rilis data data penting,” tutupnya. (red/tc)