Pencipta Ethereum Titip Pesan ke Warga Indonesia Tentang Aksi BI

oleh -1201 Dilihat
Vitalik Buterin Calls Out Yet Another PoW Proponent Website jpg
Pencipta kripto Ethereum, Vitalik Buterin

Luno Banner1 jpg

Tabloid Crypto – Sehubungan dengan mata uang digital bank sentral (CBDC), Vitalik Buterin, pencipta kripto Ethereum, menyampaikan peringatan kepada masyarakat global.
Jenis mata uang virtual berbasis blockchain yang diatur sepenuhnya dan didukung oleh bank sentral suatu negara disebut Cryptocurrency Community Board (CBDC).

Seperti yang diketahui, bank sentral di seluruh dunia sedang bersaing untuk menerbitkan CBDC, termasuk Bank Indonesia yang menggunakan rupiah digital.

Buterin menyatakan bahwa keamanan harus tetap menjadi bagian penting dari pengembangan teknologi kripto.

Baca Juga : Indodax Membuka Kantor Baru di Pondok Indah untuk Meningkatkan Pelayanan

Dia berpendapat bahwa agar mata uang digital lebih mudah diakses, dompet digital harus tidak hanya aman tetapi juga dapat diandalkan. Misalnya, jika pemilik aset kripto kehilangan kunci dompet digital, harus ada cara agar mereka tidak kehilangan seluruh aset kripto yang ada di dalamnya.

Dia mengklaim bahwa CBDC, yang mencakup mata uang digital nasional seperti yuan digital dan rupiah digital, dapat menjadi solusi.

Namun, ia menegaskan bahwa prinsip desentralisasi masih penting dalam penerbitan dan distribusi mata uang digital. Jika tidak, CBDC seperti yuan digital dan rupiah digital hanya akan menciptakan versi lain sistem finansial saat ini.

Bahkan, kenyataan bahwa sistem finansial di bawah CBDC tidak disentralisasi, memberi otoritas dan perusahaan lebih banyak kesempatan untuk melacak dan mengawasi semua transaksi ekonomi konsumen dan warga.

Buterin menyatakan, dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa (6/2/2024), “Mereka akhirnya menjadi kurang privat dan pada dasarnya meruntuhkan semua hambatan yang ada baik terhadap perusahaan maupun pemerintah pada saat yang sama.”

Selama hampir sepuluh tahun, bank sentral China, yang sejauh ini bertindak sebagai pemimpin dalam CBDC, telah melakukan uji coba pelaksanaan CBDC. Yuan digital, juga dikenal sebagai e-yuan, mencapai hampir US$250 miliar dalam transaksi pada bulan Juni.

Bank Indonesia juga sedang mengerjakan penerbitan rupiah digital, yang akan menjadi bagian dari konsep Central Bank Digital Currency (CDBC). Pada Maret 2024, BI akan mulai memperkenalkan prototipe rupiah digital.

Baca Juga : Pasar Berubah, Penambang Bitcoin Mengurangi Cadangan

Dalam konferensi pers yang diadakan beberapa waktu yang lalu di Kantor Pusat BI di Jakarta, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, “Saat ini kami memasuki tahap proof of concept untuk wholesale digital rupiah. Mudah-mudahan ini nanti proof of conceptnya akan selesai di Maret 2022.”

Buku putih atau white paper tentang pengembangan digital rupiah dengan nama “Proyek Garuda” dirilis oleh BI pada 30 November 2022 lalu. Buku putih ini berfungsi sebagai payung eksplorasi desain CBDC Indonesia.

Selanjutnya, sebagai tindak lanjut dari White Paper Proyek Garuda, BI menerbitkan Consultative Paper Tahap I “Proyek Garuda: Wholesale Rupiah Digital Cash Ledger” pada 31 Januari 2023. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

Triv Banner jpg

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *