Tabloid Crypto – Dalam beberapa tahun terakhir, peraturan mengenai stablecoin kripto telah menjadi sorotan utama di dunia keuangan global. Dengan Uni Eropa memperkenalkan regulasi stabilcoin yang komprehensif, pertanyaan pun muncul mengenai langkah yang akan diambil oleh Amerika Serikat dalam mengatur token yang dipatok dengan mata uang fiat.
Perubahan Politik dan Upaya Regulasi di AS
Perubahan kondisi politik di AS telah mempengaruhi upaya regulasi terhadap kripto. Meskipun terdapat dorongan untuk regulasi yang lebih ramah terhadap kripto, RUU yang disetujui oleh Kongres dan Gedung Putih masih dalam proses perumusan.
Baca Juga :Â Dampak Peraturan Perlindungan Investor Baru di Korea Selatan bagi Pasar Kripto
CEO dan salah satu pendiri Fideum, Anastasija Plotnikova, menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi penundaan regulasi kripto menjelang tahun 2025. Plotnikova memperkirakan bahwa AS akan segera menerapkan regulasi stablecoin yang komprehensif, terlepas dari hasil pemilihan presiden, kecuali jika peraturan yang lebih matang segera disahkan dalam waktu dekat.
Dampak Pemilihan Presiden Terhadap Regulasi Kripto
Pendiri Stabolut, Eneko Knörr, berpendapat bahwa undang-undang yang akan diterapkan sangat bergantung pada hasil pemilihan presiden dan kebijakan selanjutnya. AS dihadapkan pada pilihan menerima revolusi kripto atau berisiko tertinggal dari persaingan global. Knörr juga menyoroti perbedaan sikap antara Donald Trump yang pro-kripto dan Joe Biden yang lebih berhati-hati. Apapun hasilnya, pendiri Stabolut meyakini bahwa presiden AS berikutnya akan berperan penting dalam membentuk masa depan industri kripto di dalam dan luar negeri.
Pengaruh MiCA terhadap Regulasi AS
Penerapan ketentuan stablecoin dalam Peraturan Pasar Aset Kripto (MiCA) di Uni Eropa telah memberikan dampak signifikan. Circle, sebagai pemegang lisensi pertama di bawah regulasi ini, membuka jalan bagi pengembangan jalur pembayaran kripto berdenominasi fiat yang patuh di wilayah tersebut. Meskipun Eropa menjadi pelopor dalam menerapkan kerangka kerja aset digital yang komprehensif, perhatian pun beralih ke pasar modal AS.
Diskusi dan Tantangan Regulasi Stablecoin
Regulasi stablecoin tetap menjadi topik utama diskusi di kalangan anggota parlemen dan pemangku kepentingan keuangan. Anggota Kongres seperti Maxine Waters, Patrick McHenry, dan French Hill terus berupaya mencapai konsensus tentang aturan yang akan diterapkan. Mantan Ketua DPR, Paul Ryan, berpendapat bahwa regulasi stablecoin dapat menjadi solusi untuk meningkatkan permintaan terhadap Surat Berharga Negara (SBN) dalam menghadapi meningkatnya utang AS.
Baca Juga :Â Dampak Peraturan Perlindungan Investor Baru di Korea Selatan bagi Pasar Kripto
Kesimpulan
Dengan perkembangan regulasi stablecoin di Uni Eropa dan perubahan politik di AS, langkah-langkah menuju regulasi kripto yang komprehensif semakin mendekat. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai pendekatan yang harus diambil, penting bagi AS untuk menemukan keseimbangan antara pengawasan yang ketat dan inovasi yang kuat guna memastikan keberlanjutan industri kripto di masa depan. (red/tc)
Response (1)