Tabloid Crypto – Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) baru-baru ini mengumumkan penundaan keputusan mengenai usulan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang menggabungkan Bitcoin spot dan kontrak berjangka kredit karbon.
Penundaan ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan investasi berkelanjutan dalam cryptocurrency, terutama Bitcoin, yang sering kali dikritik karena dampak lingkungannya.
Dalam artikel ini, kami akan membahas rincian ETF yang diusulkan, alasan di balik penundaan SEC, serta implikasi bagi pasar cryptocurrency dan lingkungan.
Baca Juga :Â CTO Ripple Menenangkan Komunitas XRP di Tengah Kekhawatiran Peralihan ke Ethereum
Rincian ETF yang Diusulkan
7RCC Spot Bitcoin and Carbon Credit Futures ETF
ETF yang diusulkan, yang dikenal sebagai 7RCC Spot Bitcoin and Carbon Credit Futures ETF, dirancang untuk memberikan solusi investasi yang lebih ramah lingkungan. Dengan alokasi 80% asetnya ke Bitcoin dan 20% ke kontrak berjangka kredit karbon, ETF ini bertujuan untuk memungkinkan investor berpartisipasi dalam pasar Bitcoin sambil mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari penambangan Bitcoin.
Kontrak Berjangka Kredit Karbon
Kontrak berjangka kredit karbon adalah instrumen keuangan yang dirancang untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Melalui sistem pembatasan dan perdagangan, kontrak ini memberikan tunjangan emisi yang dapat diperdagangkan, seperti yang diterapkan di Uni Eropa dan California.
Dengan mengintegrasikan kontrak berjangka kredit karbon ke dalam ETF, Tidal Investments berusaha untuk menciptakan produk investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Penundaan Keputusan SEC
Alasan Penundaan
Menurut pengajuan yang diterima pada 4 September, SEC telah menunda keputusan akhir mengenai ETF ini hingga 21 November 2024. Ini adalah penundaan kedua yang dialami oleh usulan ini, yang menunjukkan adanya kekhawatiran di kalangan regulator mengenai dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin.
Penundaan ini dipandang sebagai penghambat bagi upaya untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang terkait dengan cryptocurrency, yang dikenal karena konsumsi energi yang tinggi.
Dampak Lingkungan dari Penambangan Bitcoin
Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), penambangan cryptocurrency menyumbang sekitar 1% dari total emisi gas rumah kaca global. Dengan meningkatnya perhatian terhadap perubahan iklim, regulator seperti SEC semakin mempertimbangkan dampak lingkungan dari produk investasi yang mereka izinkan.
Penundaan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri cryptocurrency dalam mengatasi masalah keberlanjutan.
Implikasi bagi Pasar Cryptocurrency
Potensi untuk Investasi Berkelanjutan
Jika disetujui, ETF ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak investasi berkelanjutan dalam cryptocurrency. Dengan menggabungkan Bitcoin dengan kredit karbon, produk ini dapat menarik investor yang peduli dengan dampak lingkungan dari investasi mereka.
Ini juga dapat mendorong inovasi dalam industri cryptocurrency untuk mengembangkan solusi yang lebih ramah lingkungan.
Tantangan yang Dihadapi oleh Industri
Namun, penundaan SEC juga menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh industri cryptocurrency dalam mendapatkan pengakuan dari regulator. Meskipun ada upaya untuk menciptakan produk yang lebih berkelanjutan, ketidakpastian mengenai regulasi dapat menghambat pertumbuhan pasar.
Investor mungkin merasa ragu untuk berinvestasi dalam produk yang belum mendapatkan persetujuan resmi dari regulator.
Baca Juga :Â Penambangan Bitcoin dan AI: Persaingan Energi yang Meningkat
Kesimpulan
Penundaan keputusan SEC mengenai ETF Bitcoin ramah lingkungan mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri cryptocurrency dalam mengatasi masalah keberlanjutan. Meskipun ETF ini menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin, ketidakpastian regulasi tetap menjadi hambatan.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap perubahan iklim, penting bagi industri untuk terus mencari cara untuk beroperasi secara berkelanjutan dan memenuhi harapan investor yang peduli lingkungan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang situasi ini, investor dan pemangku kepentingan dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada di pasar cryptocurrency yang terus berkembang. (red/tc)