Tabloid Crypto – Bitcoin (BTC) diprediksi akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada akhir tahun 2024, menurut laporan terbaru dari Standard Chartered. Dalam analisis yang disampaikan oleh Geoff Kendrick, kepala aset digital global bank tersebut, terdapat dua skenario utama yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin, tergantung pada hasil pemilihan presiden mendatang di AS.
Proyeksi Harga Bitcoin Berdasarkan Hasil Pemilu
Standard Chartered memperkirakan bahwa jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilu, harga Bitcoin dapat melonjak hingga $125.000. Sebaliknya, jika Kamala Harris terpilih kembali, harga Bitcoin diperkirakan akan berada di kisaran $75.000.
Baca Juga :Â Bitcoin di Harga $56.000: Ketahanan Pedagang Profesional di Tengah Penurunan
Proyeksi ini menunjukkan betapa signifikan dampak politik terhadap pasar kripto, meskipun Kendrick mencatat bahwa dampak pemilihan kali ini mungkin tidak sekuat saat pemilihan Biden-Trump sebelumnya.
Dampak Politik terhadap Bitcoin
Kendrick menjelaskan bahwa pasar saat ini sudah mengantisipasi kemajuan regulasi yang akan datang, terlepas dari siapa yang menjabat sebagai presiden. Salah satu faktor kunci yang diharapkan dapat memberikan dorongan bagi Bitcoin adalah potensi pencabutan SAB 121, kebijakan akuntansi yang ketat yang diberlakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap kepemilikan aset digital oleh bank. Pencabutan kebijakan ini diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025, yang dapat memberikan ruang bagi pertumbuhan Bitcoin.
Meskipun Trump dianggap lebih bersahabat dengan industri kripto dibandingkan Harris, Kendrick menegaskan bahwa pemerintahan Harris tidak akan menghentikan kenaikan Bitcoin, meskipun mungkin akan memperlambat kemajuan regulasi yang lebih cepat.
Faktor Ekonomi dan Pasar Treasury AS
Selain faktor politik, perubahan di pasar Treasury AS juga menjadi elemen penting yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Bitcoin. Kendrick mencatat bahwa kurva Treasury AS saat ini menunjukkan tren kembali menanjak, dengan titik impas yang tidak jatuh terlalu tajam dibandingkan dengan imbal hasil riil.
Momentum Positif untuk Bitcoin
Kombinasi antara penurunan imbal hasil yang netral terhadap risiko dan premi jangka panjang yang stabil menciptakan apa yang disebut oleh pengamat pasar sebagai “momentum positif” untuk lintasan harga jangka panjang Bitcoin. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakpastian politik, faktor ekonomi dapat memberikan dukungan yang kuat bagi harga Bitcoin.
Aktivitas Penambang dan Prospek Harga
Standard Chartered juga menyoroti bahwa aktivitas penambang Bitcoin akan berpengaruh signifikan terhadap harga. Dengan lonjakan harga Bitcoin yang terjadi, penambang dapat melihat peningkatan keuntungan per BTC yang ditambang. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjual lebih sedikit koin sambil tetap mempertahankan arus kas yang sehat.
Proyeksi Optimis di Masa Depan
Awal tahun ini, Standard Chartered telah menunjukkan sikap optimis terhadap Bitcoin, dengan proyeksi bahwa BTC dapat mencapai $150.000 jika Trump kembali menjabat. Dalam prospeknya di bulan Juli, bank tersebut tetap mempertahankan pandangannya bahwa BTC memiliki potensi untuk mencapai $120.000, didorong oleh peningkatan keuntungan penambang.
Baca Juga :Â Harga Bitcoin Mungkin Menemukan Dukungan $54k di Bulan September yang Bearish: Analisis Mendalam
Kesimpulan
Proyeksi harga Bitcoin oleh Standard Chartered menunjukkan bahwa hasil pemilihan presiden mendatang di AS dapat memiliki dampak signifikan terhadap pasar kripto. Dengan skenario yang berbeda tergantung pada siapa yang terpilih, Bitcoin berpotensi mencapai harga yang sangat tinggi.
Selain faktor politik, perubahan regulasi dan kondisi ekonomi juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah harga Bitcoin di masa depan. Dengan semua faktor ini, investor dan pengamat pasar akan terus memantau perkembangan politik dan ekonomi yang dapat mempengaruhi pasar kripto. (red/tc)
Response (1)