Tabloid Crypto – Pemerintah AS menjadi tidak setuju saat perdebatan tentang peraturan mata uang kripto semakin meningkat. Beberapa anggota parlemen menyuarakan ketidaksetujuan mereka dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan ketuanya, Gary Gensler, tentang cara mereka menangani aset digital.
Perselisihan ini telah menciptakan lingkungan yang tidak stabil untuk pengembangan proyek mata uang kripto di Amerika Serikat, yang meningkatkan kekhawatiran terhadap tren industri ini.
Baca Juga :Â Apa yang Diprediksi Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 Tentang Kripto
Permasalahan dengan Struktur Regulasi SEC
Ketidaksepakatan ini terutama terkait dengan cara SEC menggunakan uji Howey untuk menentukan sekuritas yang memenuhi syarat. Banyak orang di industri mata uang kripto menganggap metode ini kuno dan belum diterapkan secara konsisten, menimbulkan ketidakpastian.
Amerika Serikat memiliki sistem legislatif yang berbeda dari negara lain, yang membuat undang-undang kripto lebih sulit untuk dibuat.
Batasan kewenangan lembaga federal untuk menafsirkan undang-undang telah didefinisikan ulang dalam dua kasus yang saat ini diajukan ke Mahkamah Agung. Kasus seperti Loper v. Raimondo dan Relentless, Inc. v. US Dept. of Commerce mungkin membatasi definisi luas yang mempengaruhi mata uang kripto dan mendorong perkembangan industri di Amerika Serikat.
Mereka berbicara tentang apakah lembaga federal dapat memanfaatkan penilaian mereka jika tidak ada aturan legislatif yang jelas.
Kasus Loper menunjukkan bagaimana doktrin Chevron digunakan untuk menafsirkan undang-undang, yang mungkin membuat usaha kecil lebih terbebani. Doktrin ini berasal dari kasus tahun 1984 Chevron v. Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, yang memiliki pengaruh besar pada banyak industri, termasuk mata uang kripto.
Baca Juga :Â OJK mengklaim nilai aset kripto akan mencapai Rp48.82 triliun pada 2024
Peran Kongres dalam Peraturan Kripto
Proses Chevron berasal dari sifat Kongres yang non-spesialis dan praktiknya untuk memberikan badan administratif untuk mengelola dan menegakkan undang-undang. Namun, preseden Chevron memungkinkan mereka untuk menafsirkan beberapa bagian undang-undang ketika Kongres tidak secara eksplisit membahasnya atau tetap diam.
Proses ini memungkinkan lembaga untuk menerapkan undang-undang secara rasional sepanjang penafsiran mereka tidak beralasan. Namun, kritikus dari komunitas cryptocurrency berpendapat bahwa keputusan SEC mengenai masalah kripto tidak selalu tampak rasional atau masuk akal, yang membuat mereka mempertanyakan efektivitas dan keadilannya. (red/tc)