Tabloid Crypto – Sebelum perayaan Tahun Baru Imlek, harga Bitcoin hampir pasti akan turun. Apakah ada kemungkinan Bitcoin akan naik 12% pada Imlek 2024?
Menurut Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur, orang biasanya butuh uang saat perayaan Imlek dan menariknya dari akun investasi mereka, termasuk kripto. Meskipun kemungkinan penurunan masih kuat, pergerakan pasar kripto dan Bitcoin mungkin berbeda di tahun yang dikenal sebagai Naga Kayu menurut astrologi China.
Menurut Fyqieh, jika membandingkannya dengan tahun 2024, tahun 2020 akan lebih sesuai karena tahun ini adalah satu tahun sebelum pasar bull 2021. Data menunjukkan bahwa harga Bitcoin naik 11,5 persen ke $9,323 sebulan setelah Imlek pada 2020.
Baca Juga :Â Pemerintah Arab Saudi Menginvestasikan $250 Juta, Membuat Harga Hedera Melonjak 15%
Dalam riset analisis pasar kripto yang dirilis Rabu (7/2), Fyqieh mengatakan, “Harapannya, tahun 2024 ini akan ada pergerakan kenaikan setelah perayaan Imlek.”
Catatan Fyqieh menunjukkan bahwa selama delapan tahun terakhir (2015–2023), jika Anda membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan kemudian menjualnya sepuluh hari perdagangan berikutnya, Anda akan menghasilkan keuntungan rata-rata 9%.
Dipercaya bahwa tahun Naga Kayu membawa keberuntungan dan kemakmuran. Karena fluktuasi diperkirakan terjadi menjelang halving, prediksi memang menyarankan untuk berhati-hati. Namun, menurut Fyqieh, stimulus ekonomi China adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi pasar kripto setelah perayaan Imlek 2024.
Bank sentral China sebelumnya mengumumkan pelonggaran kebijakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan. Mulai 5 Februari, bank akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin, memberikan modal jangka panjang sebesar 1 triliun yuan. Penurunan suku bunga di China dapat meningkatkan likuiditas dan perasaan investor.
“Peningkatan likuiditas sering kali berarti investasi yang lebih besar pada aset berisiko, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan nilai Bitcoin,” kata Fyqieh.
Sebuah laporan yang dibuat oleh CoinShares menunjukkan bahwa pada Rabu (7/2), produk investasi Bitcoin mendapatkan dana masuk sebesar US$ 703 juta, meningkatkan total aset global yang dikelola menjadi US$ 53 miliar. Sebagai informasi tambahan, produk investasi BTC mengalami arus keluar lebih dari US$ 500 juta pada akhir Januari lalu.
Secara teknikal, Fyqieh menyatakan bahwa jika BTC bergerak di kisaran US$ 43.100, yang berada di atas MA-50, dan mampu bertahan di sana, maka BTC memiliki peluang untuk naik menuju resistance US$ 44.500. Sebaliknya, jika BTC kembali turun di bawah MA-50, maka BTC akan bergerak sideways antara US$ 42.000 dan US$ 43.000.
Seiring dengan pengendalian inflasi dan peristiwa halving yang diproyeksikan pada bulan April mendatang, kemungkinan masa depan Bitcoin akan lebih baik dalam jangka panjang. Semangat tahun Naga Kayu, menurut Fyqieh, dapat membawa pasar kripto ke level yang belum pernah terlihat sebelumnya. Seiring dengan keyakinan pasar dan situasi makroekonomi yang sedang berkembang akan muncul pada paruh kedua tahun ini.
Baca Juga :Â Apakah Adopsi Dogecoin Meningkat Dengan Cepat, Bisakah Doge Kembali Ke $0.2?
Fyqieh menambahkan, “Namun, penting untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar, yang sama dengan menaiki naga yang penuh dengan kejutan.”
Menurut data coinmarketcap, harga Bitcoin diperdagangkan seharga US$ 44.482 pada Kamis (8/2) pukul 13.16 siang ini. Dalam 24 jam terakhir, nilainya naik 3,61%. (red/tc)
Responses (2)