Tabloid Crypto – Dalam debat cawapres pemilihan umum (pemilu) 2024, Jumat 22 Desember 2023, Gibran Rakabuming Raka, calon presiden nomor urut 2, menyatakan bahwa kripto dapat menjadi investasi.
Menurutnya, untuk menjadikan Indonesia emas, dibutuhkan generasi emas. Kita harus memiliki bakat masa depan yang dilengkapi dengan kemampuan masa depan.
Dia kemudian menyatakan, “Untuk itu, kita akan menyiapkan anak-anak muda yang ahli kecerdasan buatan, anak-anak muda yang ahli block chain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, dan anak-anak muda yang ahli kripto.”
Baca Juga :Â Menguraikan Tingkat Kritikal dan Potensi Pergeseran Bitcoin
Warganet yang menganggap kripto tidak dapat menjadi investasi langsung menanggapi pernyataan tersebut.
Gen Z dan milenial t**** adalah satu-satunya orang yang bisa membedakan investasi dari spekulasi. Akun X @vincent**** menulis, “Crypto kok dibilang investasi.”
Namun, akun @ari** menyatakan bahwa nilai kripto bergantung pada pasokan dan permintaan, sehingga hanya spekulasi. beda dengan harga saham yang ditetapkan sebelumnya.
Sementara itu, akun @MAXF*** menyebutkan bahwa banyak CEO terkenal yang berinvestasi dalam kripto. “Orang yang menganggap kripto adalah spekulasi hanyalah orang yang tidak memahami teknologinya.” Itu tidak mengherankan bahwa orang Indonesia selalu tertinggal dalam adopsi teknologi dibandingkan dengan negara maju lainnya. “Sangat menyedihkan,” kata akun @aditiakin*****.
Terakhir, investasi adalah penanaman modal untuk keuntungan jangka panjang, sedangkan spekulasi adalah upaya mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Kripto dianggap sebagai investasi atau spekulasi?
Penjelasan tentang ekonomi
Menurut Eddy Junarsin, seorang ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), kripto tidak dibuat untuk investasi atau spekulasi. “Sebenarnya, kripto tujuan awalnya (sebagai) alat pembayaran seperti mata uang. Itu sama seperti rupiah, dollar, gitu.”
Eddy mengatakan bahwa pada awalnya, kripto atau kriptokurensi digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi jual-beli dalam bentuk mata uang digital. Namun, seiring waktu, kripto menjadi alat investasi untuk menyimpan aset dalam bentuk mata uang digital.
Dia menambahkan bahwa penyimpanan ini mirip dengan menabung uang rupiah: “Ada yang menganggap kalau beli kripto kemudian disimpan suatu hari harganya akan (naik) beribu-ribu kali lipat. Dan memang pada awalnya hasil kripto lumayan tinggi.”
Menurut Eddy, meskipun nilai tukar kripto menjadi tinggi, nilainya sempat melonjak hingga mencapai 68.000 USD per koin beberapa tahun lalu. Namun, dia juga menegaskan bahwa risiko rugi kripto juga tinggi.
Ini karena nilai tukar kripto dapat tiba-tiba merosot drastis, membuat pemiliknya rugi, kata dia. Situasi seperti ini membuat kripto menjadi spekulasi karena kemungkinan nilai tukarnya dapat berubah dengan tidak pasti dan ada risiko membawa kerugian yang besar. “(Kalau dibandingkan dengan uang rupiah) ya jauh lebih tinggi (spekulasinya).”
Bisakah Kripto dianggap sebagai investasi yang baik?
Eddy mengatakan bahwa kecocokan kripto sebagai investasi tergantung pada siapa yang memilikinya. Namun, dia menekankan bahwa kripto lebih baik digunakan sebagai alat pembayaran jual-beli daripada sebagai alat investasi.
Dia menegaskan bahwa deposito, obligasi, dan saham dapat dianggap sebagai alat investasi pasar modal. Namun, jika mata uang, seperti dolar atau kripto, digunakan sebagai alat pembayaran, itu sebenarnya tidak ideal.
Pemilik kripto tidak mendapatkan jaminan bahwa nilainya akan meningkat seiring waktu, yang berarti bahwa kripto, meskipun memiliki banyak potensi keuntungan, tidak cocok untuk investasi.
Namun, pemilik alat investasi pasti akan menghasilkan keuntungan dan nilainya dapat meningkat. Sebaliknya, Eddy mengatakan bahwa mekanisme pasar menentukan seberapa besar nilai kripto.
Nilai telah sangat berubah sejak beberapa tahun lalu, ketika mencapai 68.000 USD, sekarang hanya 43.634 USD. Tergantung pada penawaran dan permintaan, mekanisme pasar dapat menyebabkan nilai kripto mendadak turun atau naik.
Nilai kripto diharapkan terus meningkat, tetapi tidak karena nilai alat pembayaran dapat berubah secara instan. Menurutnya, kripto hanya berharap harganya naik, tidak seperti beli saham yang pasti menghasilkan dividen (laba).
Dia mengatakan bahwa kripto dapat menjadi spekulasi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat saat nilainya meningkat, tetapi ada kemungkinan nilainya turun secara tiba-tiba, yang merugikan.
Tips untuk menghindari kerugian kripto
Eddy menjelaskan bahwa remaja lebih cenderung berinvestasi dalam mata uang kripto karena mereka berani dan memiliki lebih banyak waktu untuk memperbaiki kerugian.
Namun, ketika Anda dewasa atau lebih tua, kerugian yang disebabkan oleh kripto menjadi sulit diperbaiki. Dia menyarankan: “Sebelum memilih alat investasi apapun, dipelajari dululah.”
Eddy berpendapat bahwa generasi muda tidak seharusnya membeli kripto dengan cepat untuk mendapatkan keuntungan besar.
“Tapi kalau orang tiba-tiba investasi ya hak pribadi. Tapi risiko ya tanggung sendiri.” Dia menyimpulkan bahwa remaja harus melakukan analisis terhadap instrumen investasi yang mereka pilih dan jumlah uang yang mereka investasikan. (red/tc)
Response (1)