Tabloid Crypto – Ada sejumlah aset kripto, termasuk Ethereum dan Altcoin, yang dikembangkan melalui teknologi blockchain.
Altcoin adalah semua aset kripto selain Bitcoin, tetapi Ethereum adalah aset kripto yang paling banyak digunakan setelah Bitcoin.
Sejarah Ethereum
Sejarah Ethereum dimulai dengan sebuah whitepaper berjudul “Ethereum: A Next-Generation Smart Contract and Decentralized Application Platform” yang dirilis oleh programmer asal Kanada Vitalik Buterin pada tahun 2013.
Baca Juga :Â Apa itu Staking/Earn Crypto?
Selanjutnya, whitepaper tersebut membahas gagasan Ethereum sebagai platform blockchain yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contracts) yang dapat dieksekusi secara otomatis tanpa bantuan pihak ketiga.
Sejarah Ethereum 1 dan 2 secara singkat dapat ditemukan di bawah ini.
1. Ethereum 1.0
Pengembang dapat membangun dan menerapkan aplikasi blockchain dengan Ethereum.
Saat ini, DApps sedang dikembangkan di ruang Blockchain, tetapi platform ini belum dapat digunakan.
Pada awalnya, Vitalik Buterin menyatukan keduanya karena dia percaya bahwa menyatukan cara DApps bekerja dan berinteraksi adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan adopsi Ethereum. Akibatnya, Ethereum 1.0 muncul.
Ethereum 2.0
Ethereum 2.0 adalah peningkatan signifikan dari blockchain Ethereum yang telah dikembangkan dalam beberapa tahap.
Beberapa perbaikan ini termasuk berbagai fitur, seperti:
1. Beralih dari algoritme konsensus proof-of-work (PoW) ke algoritme konsensus proof-of-stake
2. Pengenalan sharding, yang akan memungkinkan Blockchain Ethereum memproses transasksi dengan lebih cepat dan menskalakannya agar dapat menangani lebih banyak pengguna.
3. Dengan menggunakan mesin virtual baru, yang dikenal sebagai Ethereum Virtual Machine (EVM) 2.0, kinerja dan keamanan smart contract akan ditingkatkan.
Bagaimana Ethereum Berfungsi?
Dengan teknologi yang sama seperti Bitcoin, Ethereum memiliki fitur smart contract yang memungkinkan pengguna membuat aplikasi decentralized di atas jaringan Ethereum.
Kontrak pintar adalah jenis kontrak digital yang memungkinkan untuk dijalankan secara otomatis setelah syarat-syarat yang disebutkan dalam kontrak terpenuhi.
Smart contact, misalnya, dapat digunakan untuk melakukan transaksi jual beli tanpa melibatkan pihak ketiga sebagai perantara.
Aset digital yang digunakan dalam jaringan Ethereum adalah Ether (ETH).
Untuk menjalankan aplikasi dan smart contract decentralized di jaringan Ethereum, Ether (ETH) digunakan sebagai “gas”.
Untuk mengeksekusi transaksi dan kontrak pintar di jaringan Ethereum, Anda harus membayar gas.
Harga gas dipatok dengan satuan “gwei” dan ditetapkan oleh pasar, yang dapat berubah sesuai dengan kondisi jaringan.
Altcoin: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Perlu diketahui bahwa “altcoin”, juga disebut sebagai alternative coin, mengacu pada semua aset kripto yang tidak berasal dari Bitcoin.
Dengan menggabungkan konsep dasar dari Bitcoin dan memasukkan fitur baru, Altcoin dikembangkan.
Salah satu tujuan pengembangan Altcoin adalah untuk meningkatkan privasi, skalabilitas jaringan, dan kecepatan transaksi.
Ethereum, yang diciptakan untuk membuat aplikasi decentralized di jaringan Ethereum, adalah salah satu Altcoin paling populer. Beberapa altcoin lain yang populer adalah:
1. Litecoin (LTC).
Litecoin dibuat dengan tujuan meningkatkan kecepatan transaksi dan skalabilitas jaringan dibandingkan dengan Bitcoin.
Algoritma yang digunakan Litecoin adalah algoritma Scrypt yang lebih sederhana daripada algoritma SHA-256 yang digunakan Bitcoin.
2. Ripple (XRP)Â
Untuk melakukan transaksi yang memungkinkan pembayaran, Ripple memiliki aset kripto XRP di jaringannya.
Teknologi yang digunakan Ripple Protocol Consensus Algoritm (RPCA) memungkinkan transaksi dikonfirmasi dalam waktu kurang dari empat detik.
3. Monero (XMR)
Monero dibuat untuk melindungi transaksi pribadi.
Dengan teknologi ring signature dan alamat rahasia, monero memungkinkan transaksi yang dikaburkan dan tidak dapat dilacak.
Baca Juga :Â Apa yang Dimaksud dengan Dunia Metaverse?
Investasi dalam Altcoin dan Ethereum
Cara yang berbeda yang dapat Anda gunakan untuk berinvestasi di jaringan Ethereum dan Altcoin termasuk:
1. Membeli dan Menyimpan
Investor paling sering membeli dan menyimpan barang. Bursa kripto seperti INDODAX memungkinkan Anda membeli Ethereum dan Altcoin.
2. Menambang (mining)Â
Dengan menambang, Anda juga dapat melakukan investasi di Ethereum dan Altcoin.
Mining melibatkan penyediaan daya komputasi yang bermanfaat untuk mengkonfirmasi transaksi dan menambang block baru dalam jaringan Ethereum atau Altcoin.
Setelah itu, sebagai imbalan atas layanan Anda, Anda akan menerima imbalan dalam bentuk Ethereum atau Altcoin.
Namun, proses mining ini memerlukan peralatan yang cukup mahal dan biaya listrik yang tinggi.
3. Menjadi Penyedia Likuiditas
Menjadi penyedia likuiditas di bursa keuangan terpusat adalah metode tambahan ketika Anda ingin berinvestasi di Altoin dan Ethereum.
Anda akan memberikan dana untuk digunakan dalam transaksi di bursa desentralisasi, dan Anda akan menerima imbalan dalam bentuk Ethereum atau Altcoin.
4. Membeli Reksadana atau ETF yang Berbasis Kripto
Jika Anda membeli reksadana atau ETF yang berbasis kripto, Anda juga dapat melakukan investasi di Ethereum dan Altcoin.
Tips dan Trik untuk Berinvestasi di Altcoin dan Ethereum
1. Membangun Rencana Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi dan mengelola risiko, Anda harus membuat rencana investasi yang matang dan terstruktur.
Tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan strategi investasi adalah semua elemen yang harus dimasukkan dalam rencana investasi.
2. Beradaptasi dengan Perubahan Pasar
Agar Anda dapat memahami apa yang mempengaruhi harga Ethereum dan Altcoin, Anda harus mengikuti berita dan melakukan analisis pasar.
Mengikuti perkembangan pasar kripto dengan mengikuti berita dan melakukan analisis pasar akan membuatnya lebih mudah untuk menemukan tren dan membantu Anda membuat keputusan investasi yang tepat.
3. Memvariasikan Portofolio
Salah satu metode yang bagus untuk mengurangi risiko adalah diversifikasi portofolio, di mana investasi Anda dibagi menjadi beberapa jenis Altcoin atau aset lain.
4. Membeli dengan Harga Rendah dan Menjual dengan Harga Tinggi
Ketika berinvestasi, saran umum adalah mencari kesempatan untuk membeli Ethereum atau Altcoin ketika harga rendah dan menjualnya ketika harga sedang tinggi.
5. Hindari Menjadi Terlalu Emosional
Ketika melakukan investasi, jangan terpengaruh terlalu banyak oleh emosi; Anda harus membuat keputusan berdasarkan analisis dan penelitian yang telah Anda lakukan.
Baca Juga :Â Keuntungan dari Crypto Wallet
Kesimpulan:
1. Altcoin adalah aset kripto lain selain Bitcoin, dan Ethereum adalah yang paling populer.
2. Altcoin banyak dikembangkan dengan menggabungkan konsep dasar dari Bitcoin, tetapi juga mengalami perkembangan seperti penambahan fitur dan teknologi baru.
3. Beberapa saran sebelum berinvestasi di Ethereum dan Altcoin adalah sebagai berikut: membuat rencana investasi, mengikuti perkembangan pasar, mendiversifikasi portofolio, membeli ketika harga rendah dan menjual ketika harga tinggi, dan jangan terlalu emosional saat berinvestasi.
Demikianlah penjelasan tentang sejarah Ethereum dan saran untuk menginvestasikan aset ethereum. Kabar baiknya, saat ini Anda dapat mencoba fitur terbaru INDODAX, staking ethereum, untuk mewujudkan impian Anda dan mendapatkan lebih banyak uang! (red/tc)
Responses (3)