Crypto News – Bisnis kripto banyak digandrungi belakangan ini. Sempat mencapai puncak kejayaan, banyak pengusaha terkenal yang datang dari dunia kripto, Changpeng Zhao salah satunya.
Zhao merupakan pendiri dan CEO dari bisnis pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, Binance. Kekayaan bersih Zhao dikabarkan sekitar 30 miliar USD atau sekitar Rp470 triliun per 25 Oktober 2022. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Zhao merupakan orang terkaya ke-33 di dunia.
Sayangnya, Zhao terdampak musim dingin kripto. Perkiraan kekayaan bersih yang ia miliki di awal tahun ini mencapai 95,9 miliar USD atau setara dengan 1,5 kuadriliun rupiah. Dengan segala kekayaan dan pencapaiannya, tahukah kalian bahwa Zhao merupakan mantan karyawan restoran cepat saji McDonald’s?
Baca Juga : Mengenal perkembangan kripto di Indonesia
Zhao lahir di sebuah desa di provinsi Jiangsu, China, pada tahun 1977. Zhao lahir dari keluarga guru. Ia kemudian pindah ke Vancouver, Kanada bersama keluarga setelah protes Lapangan Tiananmen di tahun 1989.
Menurut laporan Maclean, ayah Zhao, Shengkai, merupakan seorang profesor yang diasingkan ke pedesaan selama Revolusi Kebudayaan di China. Zhao berimigrasi ke Kanan untuk mengejar gelar doktor di University of British Columbia.
Ketika di Kanada, Zhao banyak melakukan pekerjaan sampingan. Seperti sebagai juru masak di McDonald’s, pompa bensin Chevron, serta wasit bola voli demi mendapatkan uang. Zhao dikenal dengan sifat hematnya.
Saat ia masih remaja, sang ayah membelikannya sebuah komputer DOS seharga 4 juta rupiah. Komputer itulah yang menjadi alasan awal ketertarikannya pada teknologi. Ia sempat mendaftar di kelas pemrograman di SMA dan memulai coding sejak ia berusia 16 tahun.
Setelah lulus dari universitas, Zhao pernah bekerja di Tokyo Exchange. Zhao di usia 27 tahun telah dipromosikan selama 3 kali dalam waktu kurang dari dua tahun untuk mengelola tim di New Jersey, London, dan Tokyo. Namun, di tahun 2005, Zhao berhenti dari kehidupannya itu dan pindah ke Shanghai untuk menjadi mitra di perusahaan sistem perdagangan Fusion Systems.
Zhao mengawali ketertarikannya di dunia kripto sejak tahun 2013, tahun yang sama dia keluar dari perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya. Saat itu, ia baru mempelajari tentang bitcoin. Karirnya dimulai saat ia menjabat sebagai kepala pengembangan di Blockchain.info. Pada tahun 2017, Zhao mendirikan Binance dan menjadi pertukaran mata uang kripto terbesar berdasarkan volume perdagangan.
Zhao memiliki kepemilikan cryptocurrency pribadi dalam bitcoin dan Binance Coin. Tahun 2021, Binance memiliki lebih dari 90 juta pengguna. Bloomberg menyatakan kekayaan bersih dari cryptocurrency yang Zhao pegang langsung tidak tersedia untuk umum, namun dari saham mayoritasnya di platform tersebut, Zhao memiliki sekitar 30,6 miliar USD atau setara dengan 478 triliun rupiah.
Baca Juga : Raksasa Grosir Afrika Selatan Pick n Pay Akan Mulai Terima Pembayaran Bitcoin
Dari bitcoin, Zhao juga memiliki kekayaan yang besar. Dikabarkan bahwa ia pernah membeli mata uang digital senilai 15 miliar rupiah dengan harga 9 juta rupiah per unit.
Sayangnya, menurut New York Times pada Oktober 2022, cryptocurrency Binance senilai 8 triliun rupiah telah dicuri dalam peretasan blockchain. Kepada CNBC, Zhao mengatakan bahwa tidak ada pengguna yang kehilangan uang dalam serangan itu. Kode perangkat lunak juga tidak pernah bebas bug. Peretasan ini merupakan peretasan kripto terbesar sepanjang masa.
Binance memperkiraan akan adanya peretasan lainnya di masa yang akan datang. Keputusan mengenai apakah dana yang diretas akan dibekukan akan dibuat melalui serangkaian ‘suara tata kelola on-chain’.
Zhao kini dikabarkan tinggal di Dubai. Ia pindah kesana sejak akhir 2021 untuk menyewa kantor sebagai ‘fase baru’ Binance. Zhao juga dikabarkan memiliki flat dan minivan. “ Saya selalu menyukai tempat-tempat dengan beragam budaya,” kata Zhao. Sebelumnya, Zhao tinggal di Singapura sejak tahun 2019.
Sumber : dream.co.id