Penyebab Nilai Transaksi Kripto di Indonesia Turun, Kata Asosiasi

oleh -280 Dilihat
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia.
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

1599719601191

Tabloid Crypto – Pada tahun 2023 lalu, pasar aset kripto mengalami penurunan yang signifikan, meskipun sebelumnya memiliki volume transaksi yang tinggi. Menurut Asosiasi Blockchain Indonesia dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (A-B-I & Aspakrindo), ada beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan tersebut.

Asih Karnengsih, Direktur Eksekutif A-B-I & Aspakrindo, memberikan penjelasan tentang analisis data terbaru, analisis tanggapan dari bisnis dan pemerintah, dan detail tentang komponen lain yang mempengaruhi dinamika pasar aset kripto.

Baca Juga : Dengan peluncuran Gulf Binance, Binance Meluas ke Asia

Penyebab Penurunan Transaksi Aset Kripto

Penurunan transaksi aset kripto menjadi perhatian utama di seluruh dunia, menyebabkan pelaku pasar terlibat dalam perdebatan intens. masalah, seperti penurunan FTX pada 2022.

Selanjutnya, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) melakukan tuntutan terhadap Binance dan Coinbase. Ini menghentikan withdraw Bitcoin dari Binance untuk sementara dan memaksa Gate untuk mengirimkan 15.000 ETH ke sana.io oleh Ethereum Foundation dianggap sebagai penyebab penurunan minat pelanggan di seluruh dunia, yang berdampak langsung pada penurunan transaksi aset kripto di Indonesia.

Penurunan ini disebabkan oleh banyak faktor kompleks. Dalam siaran persnya, dikutip Rabu (17/1/2024), Asih menyatakan, “Mulai dari penyebabnya karena masa puncaknya sudah terlewati, animo turun, dan sektor riil saat itu belum bergulir karena pandemi hingga pajak aset kripto.”

Cara Memperbesar Transaksi Aset Kripto

Sebagai tanggapan atas penerapan pajak aset kripto, Bappebti sedang mempertimbangkan berbagai opsi dan solusi untuk mengurangi jumlah transaksi aset kripto.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Bappebti akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menerapkan perlakuan yang sama untuk pemungutan pajak bagi pelanggan yang bertransaksi di pasar yang belum terdaftar.

Selain itu, Bappebti mengatakan bahwa ada upaya tambahan untuk meningkatkan transaksi kripto, seperti membangun lembaga Perdagangan Fisik Aset Kripto dan menambah layanan yang dapat diberikan oleh pertukaran seperti staking.

Baca Juga : Pasar Terpengaruh oleh Peluncuran ETF Bitcoin yang Memecah Rekor

Selain itu, pengembangan produk aset kripto, seperti produk berjangka (futures), evaluasi, dan penyempurnaan regulasi terkait aset kripto, termasuk penyederhanaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memilih aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia.

Asih menyimpulkan, “Asosiasi juga menginisiasikan forum diskusi antara pelaku usaha dan pemerintah, tujuannya adalah memastikan regulasi yang diterapkan mendukung kebutuhan dan perkembangan industri, dengan fokus pada keamanan konsumen dan daya saing pelaku usaha dalam negeri.” (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

Triv Banner jpg

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Responses (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *