Crypto News – Minat masyarakat untuk berinvestasi di aset kripto cukup tinggi, yang ditandai dengan jumlah investor kripto kita yang mencapai 15,1 juta investor pada Juni 2022.
Jumlah itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan investor pasar modal yang mencapai 9,1 juta pada Juni 2022.
“Meskipun investasi ini relatif baru, baru muncul di tahun 2020 namun jumlahnya (investor) sudah di atas pasar modal. Ini menunjukkan jika masyarakat menginginkan instrumen-instrumen investasi yang sesuai dengan risk appetite yang dimiliki,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI yang membahas RUU PPSK, Kamis (10/11/2022).
Baca Juga : Kena ‘Prank’ Binance, Bandar Kripto Rp501 T Terancam Bangkrut
Secara umum, masyarakat banyak yang memilih investasi kripto sebagai alternatif selain pasar modal.
Sementara dari sisi nilai transaksi, sepanjang tahun 2021 tercatat nilai transaksi saham sebanyak Rp 3.302,9 triliun, sementara nilai transaksi kripto aset sebanyak Rp 854,9 triliun.
Crash stablecoin Terra (LUNA) membuktikan adanya volatilitas yang tinggi bahkan untuk jenis crypto-assets yang dianggap lebih stabil. Tingkat volatilitas tinggi aset kripto menunjukan perlunya kecukupan kerangka pengaturan dan pengawasan yang memadai untuk melindungi investor.
Baca Juga : Soal Kripto, Fokus G20 Soal Mitigasi Risiko dan Transparansi
Pasar kripto mengalami guncangan pada perdagangan Rabu (9/11/2022) didorong setelah potensi kebangkrutan di salah bursa kripto besar dunia FTX, dengan tawaran bailout oleh Binance yang mana tidak banyak membantu mengatasi kerugian.
Secara umum, pasar kripto global ikut terseret sentimen kenaikan suku bunga dan serangkaian kasus peretasan.
Sumber : cnbcindonesia.com
