Bagaimana Cara Kerja Ethereum?

oleh -330 Dilihat
learn kerja eth coindesk e4c455b46c
Ilustrasi Cara Kerja Ethereum

banner3

Tabloid Crypto – Ethereum memiliki blockchain tersibuk dan merupakan cryptocurrency kedua terbesar di dunia setelah Bitcoin. Ini disebabkan oleh fakta bahwa Ethereum membangun platform kontrak pintar, yang memungkinkan pengembangan berbagai aplikasi terdesentralisasi (decentralized applications/dApps) dan Web3. Baca artikel ini secara menyeluruh jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang apa itu Ethereum.

Ringkasan Artikel

  • đź”— Ethereum adalah sebuah platform komputasi terdesentralisasi, yang digunakan untuk menjalankan program komputer yang disebut dengan smart contract.
  • 👨‍💻 Smart contract pada dasarnya adalah kode dan bisa diprogram untuk apa saja. Yang membedakannya dengan program komputer lainnya, kode ini tinggal di dalam blockchain Ethereum.
  • 💡 Smart contract pada Ethereum memungkinkan tingkat pemrograman yang lebih kompleks. Sehingga memberi developer lebih banyak kebebasan untuk bereksperimen dengan kode mereka sendiri dan membuat aplikasi yang disebut sebagai Decentralized Applications (DApps).
  • 🍣 Beberapa contoh DApps yang sudah banyak digunakan saat ini antara lain aplikasi pertukaran aset crypto seperti Uniswap dan Sushiswap, hingga aplikasi pinjam meminjam aset crypto seperti Compound dan AAVE.
  • 💰 Ethereum memiliki native coin yang disebut dengan Ether (ETH). ETH merupakan aset crypto dengan market cap kedua terbesar setelah Bitcoin.

Baca Juga : Mengenal Definisi dan Fungsi Bitcoin

Apa Ethereum?

Program komputer yang disebut smart contract dapat dijalankan melalui platform komputasi terdesentralisasi yang disebut Ethereum. Dengan Ethereum, siapa pun dapat melakukan transfer uang digital tanpa bantuan institusi penengah, seperti Bitcoin.

Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan transaksi keuangan terjadi secara online tanpa institusi penengah. Namun, kapasitas blockchain Ethereum berbeda dengan kapasitas blockchain Bitcoin.

Karena pembangun dapat membuat aplikasi secara bebas di atas blockchain Ethereum, blockchain Ethereum lebih kompleks dan fleksibel daripada Bitcoin.

Dengan smart contract Ethereum saat ini, pengembang dapat membuat berbagai aplikasi, seperti aplikasi pertukaran aset kripto dan pinjam meminjam aset kripto.

Lihat pembahasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang Ethereum.

Sejarah Ethereum

vitalik buterin pendiri ethereum

Vitalik Buterin, seorang programmer dari Rusia-Kanada, pertama kali menyarankan Ethereum dalam dokumen yang berjudul “Ethereum: The Ultimate Smart Contract and Decentralized Application Platform” pada tahun 2013.

Dalam tulisan tersebut, Buterin menjelaskan konsepnya tentang pembuatan platform komputer terdesentralisasi yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan aplikasi apa pun, juga dikenal sebagai blockchain yang disempurnakan oleh Turing. Ethereum secara resmi diluncurkan pada 2015.

Apa yang membedakan Ethereum dari Bitcoin?

Apa Perbedaan Ethereum dan Bitcoin?

Ethereum dan Bitcoin memiliki kemiripan dan dapat melakukan banyak hal yang sama, tetapi keduanya berbeda dan masing-masing memiliki keuntungan.

Sebagian besar orang menyebut Bitcoin sebagai “blockchain generasi pertama”, yang dimaksudkan untuk memastikan keamanan transfer aset digital, khususnya Bitcoin sebagai mata uang. Untuk alasan keamanan, bahasa pemrograman blockchain Bitcoin tidak cukup fleksibel untuk pengembang membuat program yang kompleks di atasnya.

Sebaliknya, blockchain Ethereum tidak hanya dapat mengirimkan aset digital; teknologi smart contract-nya memungkinkan tingkat pemrograman yang lebih kompleks. Hal ini memberikan pengembang lebih banyak kebebasan untuk bereksperimen dengan kode mereka sendiri dan membuat aplikasi yang tersentralisasi.

Seperti pada blockchain Bitcoin, semua transaksi dan interaksi dengan kontrak pintar di blockchain Ethereum bersifat final. Semua transaksi ditandatangani secara digital menggunakan kriptografi dan dikirim ke seluruh jaringan Ethereum untuk diverifikasi oleh miner sebelum tercatat secara permanen di blockchain.

Apa Itu Smart Contract?

ethereum smart contract

Sebuah kontrak pintar adalah sebutan untuk program komputer yang ditulis di atas blockchain Ethereum. Ketika suatu kondisi yang ditentukan di dalam program terpenuhi, kontrak pintar secara otomatis menjalankan perintah yang telah diprogram, seperti melakukan transaksi jenis lain atau mengirimkan token ke alamat Ethereum. Pengguna atau smart contract lainnya dapat menjalankan smart contract pada blockchain Ethereum.

Pada dasarnya, kontrak pintar dapat diprogram untuk apa saja. Salah satu hal yang membedakannya dari program komputer lainnya adalah bahwa ketika pengembang membuat kontrak pintar di atas blockchain Ethereum, kontrak pintar akan berada di dalamnya secara permanen. Dengan mengirimkan transaksi ke alamat yang ada di smart contract tersebut, setiap orang dapat berinteraksi dengannya.

Salah satu fungsi paling umum dari smart contract adalah untuk membuat token ERC-20, yang merupakan standar token yang paling sering digunakan di blockchain Ethereum. Semua token ERC-20 memiliki smart contract yang mencatat saldo atau balance token tersebut di masing-masing alamat Ethereum.

Smart contract token tersebut akan menghitung saldo baru untuk masing-masing alamat Ethereum jika terjadi transaksi token ERC-20 antar alamat Ethereum. Contoh berikut menjelaskan cara kerja smart contract.

Singkatnya, smart contract adalah program yang memungkinkan pengguna melakukan berbagai transaksi dengan aman tanpa bantuan pihak penengah seperti bank atau institusi lainnya. Ini karena semua transaksi yang telah diselesaikan di blockchain Ethereum adalah final dan tidak dapat diubah lagi.

Baca Juga : Apa Itu Crypto?

Bagaimana Aplikasi Smart Contract pada Ethereum?

pengaplikasian smart contract pada ethereum

Seperti yang disebutkan sebelumnya, teknologi kontrak pintar Ethereum pada dasarnya memungkinkan kemajuan baru dalam transaksi keuangan. Ini adalah beberapa contoh bagaimana smart contract saat ini digunakan.

Stablecoin

Harga mata uang kripto biasanya sangat berubah. Untuk menyelesaikan masalah ini, stablecoin dibuat dengan teknologi smart contract. Nilai stablecoin dibuat sama dengan nilai aset non-digital seperti rupiah dan dolar AS, sehingga harganya stabil.

Stablecoin dibuat untuk menggabungkan keunggulan aset kripto (kecepatan dan keamanan transaksi) dan mata uang fiat (nilai yang stabil), sehingga harganya stabil dan dapat dikonversi ke mata uang asli.

RupiahToken (IDRT) adalah aset kripto yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang memiliki nilai setara dengan rupiah. Pada dasarnya, IDRT mendigitalisasi rupiah dengan membuat token senilai jumlah rupiah yang didepositkan pengguna dan mengirimkannya ke dompet Ethereum pengguna. Ini adalah contoh stablecoin.

Selain IDRT, stablecoin lainnya adalah USD Coin (USDC). USDC adalah aset kripto yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan dolar AS, sehingga pengguna dapat memindahkan uang ke mana saja di dunia dalam hitungan menit.

Stablecoin juga memberikan stabilitas yang dibutuhkan dalam dunia kripto karena mereka membantu menjembatani infrastruktur keuangan tradisional dengan infrastruktur blockchain di dunia kripto.

Pinjam dan Meminjam

Aplikasi pinjam meminjam aset kripto, seperti AAVE dan dApps pinjam meminjam gabungan berbasis blockchain, dapat dibangun melalui teknologi smart contract yang ada pada blockchain Ethereum.

Kedua aplikasi AAVE dan Compound dapat digunakan untuk meminjam dan mendepositkan aset kripto untuk mendapat bunga serta mendepositkan aset kripto lainnya. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu memiliki dompet Ethereum dan sejumlah dana dalam bentuk token ERC-20 atau ETH.

AAVE dan Compound memungkinkan pinjam meminjam aset tanpa bantuan bank atau lembaga keuangan lainnya.

Decentralized Exchange (DEXs)

decentralized exchange ethereum

Pasar terpusat (DEX) adalah aplikasi yang memungkinkan transaksi penukaran satu token dengan token lainnya dengan menggunakan teknologi smart contract. Uniswap dan Sushiswap adalah beberapa DEX yang paling populer saat ini yang dibangun di atas Ethereum.

Dalam pertukaran digital (DEX), Anda dapat melakukan penukaran ETH dengan token ERC-20 ataupun sebaliknya, serta penukaran antar token ERC-20. Anda juga dapat menukar token apa pun dengan mengikuti standar ERC-20.

Apa sebenarnya Ether (ETH)?

apa itu ether

Ethereum blockchain adalah salah satu yang tertua dan tersibuk. Secara nilai pasar, eter menjadi salah satu mata uang kripto terbesar setelah bitcoin. (Dapatkan informasi ini dari https://coinmarketcap.com/currencies/ethereum/).

Anda mungkin masih bertanya-tanya apa perbedaannya dengan Ether atau ETH setelah membaca penjelasan tentang apa itu Ethereum. Ether adalah koin asli atau koin asli blockchain Ethereum yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi di dalam ekosistem Ethereum.

Untuk setiap transaksi yang dijalankan di ekosistem Ethereum, miner yang melakukan komputasi transaksi harus membayar biaya komputasi, juga dikenal sebagai gas fee. Biaya ini dibayarkan dengan Ether.

Semakin banyak komputasi yang dibutuhkan, semakin tinggi biaya gas. Biaya pengiriman ERC-20, misalnya, lebih mahal daripada ETH karena pengiriman ERC-20 memerlukan interaksi dan komputasi smart contract, sementara ETH tidak.

Baca Juga : Bagaimana Cara Kerja Blockchain?

Apa nilai ETH?

Karena lebih banyak program yang dapat ditulis di atas blockchain Ethereum dibandingkan dengan Bitcoin, ETH dapat digunakan sebagai uang digital atau untuk melakukan berbagai transaksi di blockchain Ethereum.

ETH menjadi salah satu mata uang kripto terbesar kedua secara market value setelah Bitcoin karena fungsinya sebagai biaya gas yang harus dibayarkan untuk melakukan komputasi pada berbagai aplikasi yang dibangun di atas Ethereum.

Ketika pertama kali diperdagangkan, harga satu koin Ethereum adalah sebesar 2,83 dollar AS, atau sekitar Rp41.035. Pada Juni 2021, harganya sudah mencapai 2.578 dollar AS, atau setara dengan Rp36.822.218.

Saat pertama kali diperdagangkan, harga satu koin Ethereum adalah sebesar 2,83 dolar AS, atau sekitar Rp41.035. Harga ETH mencapai titik tertingginya, atau 4.620 USD per koin, pada November 2021. Namun, pada bulan Maret 2024, harganya sudah turun ke 3.410 USD per koin, atau Rp51.150.000. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

Verifikasi Data Indodax Cara Membuat Wallet dan Deposit di Indodax 6

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *