Tabloid Crypto – Pasar kripto melesat dalam 24 jam terakhir. Sementara Binance mengalami penurunan tipis, Bitcoin dan Ethereum menguat. Bahkan saat ini, Bitcoin masih berada di level US$ 40 ribu.
Menurut data dari Coinmarketcap, Senin pagi (4/12/2023) pukul 06.00 WIB, kapitalisasi pasar kripto global telah meningkat 0,69% menjadi US$ 1,5 triliun dalam satu hari. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), telah melesat 1,86% dalam satu hari terakhir. Saat ini, harga koin Bitcoin berada di level US$ 40.072,19, yang setara dengan Rp 618,46 juta (kurs, Rp 15.433).
Baca Juga :Â Terobosan Baru dalam Industri Kripto: Grayscale Bersiap untuk Mengubah GBTC Menjadi ETF Bitcoin!
Ethereum (ETH) mengalami penguatan juga, dengan penurunan tipis 0,06% dalam sehari terakhir, yang membuat ETH dibanderol dengan harga US$ 2.203,7 per koin. Binance (BNB) juga turun tipis 0,06%, yang membuat BNB saat ini berada di level US$ 228,7 per koin.
Arthur Hayes, pendiri BitMEX, berharap harga Bitcoin terus meningkat di bulan Desember, menurut CoinDesk. Setelah penutupan yang sukses pada bulan Oktober dan November, Desember selalu menjadi bulan yang kuat bagi Bitcoin.
Hayes memperkirakan bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan melunakkan kebijakan moneter dan menurunkan suku bunga, berdasarkan tinjauan hasil kuartalan Bitcoin. Ini meningkatkan kemungkinan perubahan kebijakan moneter.
Hayes menyatakan bahwa, secara metaforis, ketika “pencetak uang” terlibat, nilai aset akan meningkat, dan Bitcoin akan memimpin. Hayes dengan berani memperkirakan bahwa Desember akan menjadi bulan yang menarik dengan potensi kenaikan harga Bitcoin. Dengan komunitas kripto menunggu pidato Powell di pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya, yang akan diadakan pada tanggal 12 hingga 13 Desember 2023, ini akan menimbulkan antisipasi dan dinamika di dunia kripto.
Di Fortune Global Forum di Abu Dhabi, Jenny Johnson, CEO Franklin Templeton, sedang berbicara tentang eksplorasi perusahaan terhadap teknologi blockchain. Setelah mengajukan permohonan mereka untuk ETF Bitcoin, Johnson menyoroti betapa pentingnya teknologi blockchain bagi strategi jangka panjang perusahaan.
Baca Juga :Â 5 Aset Kripto Paling Berharga di Desember dan Awal Tahun 2024
Johnson menunjukkan bahwa teknologi blockchain dapat mendemokratisasikan akses ke pasar swasta dengan memungkinkan kepemilikan fraksional aset yang biasanya tidak dapat diakses dan mengurangi gesekan transaksi.
Dia juga mengakui meningkatnya permintaan terhadap Bitcoin dan potensinya sebagai pilihan investasi yang mudah. Salah satu topik yang dibahas dalam diskusi adalah persetujuan aturan untuk ETF spot Bitcoin. Dengan meningkatnya minat institusional dan penerimaan Bitcoin, perkembangan ini dapat berdampak pada harga dan sentimen pasar. (red/tc)