Tabloid Crypto – Rupiah sedang mengalami pelemahan terhadap dolar AS, dengan nilai tukar per 21 Juni 2024 sebesar US$1 setara Rp16.454. Dalam setahun terakhir, rupiah telah turun sebesar 9,33% terhadap USD. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi global, kebijakan moneter ketat dari Amerika Serikat, dan ketidakpastian politik domestik menjadi penyebab utama dari pelemahan nilai rupiah terhadap USD.
Hedging Sebagai Solusi Perlindungan Aset
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu ini, para investor perlu mencari cara untuk melindungi kekayaan mereka dari dampak pelemahan nilai rupiah. Salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan adalah hedging, yaitu strategi untuk melindungi nilai aset dari fluktuasi harga yang merugikan.
Baca Juga :Â Kepala Hukum Ripple Membahas Investigasi SEC terhadap Ethereum
Aset untuk Hedging Saat Rupiah Melemah
Dalam konteks ini, aset yang dapat dipertimbangkan untuk hedging adalah USD dalam dunia keuangan tradisional atau USDT dalam dunia kripto. USD dianggap sebagai safe haven di masa ketidakpastian ekonomi, yang membuatnya menjadi aset yang aman untuk menyimpan nilai. Di sisi lain, USDT adalah stablecoin yang nilainya selalu 1:1 dengan USD, dan sering digunakan sebagai alternatif USD dalam perdagangan kripto.
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan USDT vs. USD
Kelebihan Penggunaan USDT
- Biaya Transfer Rendah: Biaya pengiriman USDT cenderung lebih rendah daripada biaya transfer USD antar bank internasional.
- Kecepatan Transaksi: Transaksi dengan USDT dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa keterlambatan yang sering terjadi pada transfer bank internasional.
- Peluang Penggunaan DeFi: USDT memungkinkan akses ke berbagai platform dan layanan DeFi yang memberikan peluang investasi, pinjaman, dan staking yang tidak tersedia dengan USD.
Kekurangan Penggunaan USDT
- Regulasi: USDT masih menghadapi tantangan regulasi dan potensi risiko yang lebih tinggi di pasar kripto dibandingkan dengan USD.
- Potensi Volatilitas Kripto: Meskipun USDT dipatok 1:1 dengan USD, pasar kripto secara keseluruhan sangat fluktuatif.
- Keterbatasan Penggunaan: Penggunaan USDT di luar ekosistem kripto masih terbatas dibandingkan dengan USD.
Baca Juga :Â Mengapa Bitgert Menjadi Sorotan Utama di Dunia Cryptocurrency
Kesimpulan
Menggunakan kripto seperti USDT sebagai lindung nilai terhadap inflasi bisa menjadi alternatif yang menarik bagi masyarakat Indonesia, terutama saat nilai rupiah melemah terhadap USD. Dengan biaya transfer yang lebih rendah dan proses yang lebih cepat, USDT menawarkan solusi praktis untuk menjaga nilai aset di tengah inflasi.
Bagi yang berminat menggunakan kripto sebagai lindung nilai, penting untuk melakukan riset mendalam dan memahami risiko yang terlibat. Mulailah dengan jumlah kecil dan gunakan platform yang terpercaya untuk melakukan transaksi. Selalu pantau nilai tukar dan biaya yang dikenakan untuk memastikan mendapatkan keuntungan maksimal dari strategi hedging ini. (red/tc)
Response (1)