4 Indikator Terbaik untuk Berdagang Kripto yang Harus Anda Perhatikan

oleh -1226 Dilihat
4qe22241v8
Ilustrasi Indikator Bitcoin

indodax bitcoin indonesia blotspot dot coms

Tabloid Crypto – Pasar aset kripto merupakan salah satu yang paling tidak stabil. Dalam hanya satu hari, harga aset kripto dapat berubah drastis. Jadi, melakukan trading dalam situasi ini tidaklah mudah. Untuk mendapatkan keuntungan, trader profesional memanfaatkan alat analisis. Salah satunya adalah alat untuk perdagangan. Indikator teknikal trading dapat memberikan informasi penting dalam banyak hal, seperti menemukan pola, memprediksi harga, dan mengetahui tren harga. Apa itu indikator trading? Bagaimana saya bisa menggunakannya? Indikator trading crypto terbaik yang harus Anda perhatikan akan dibahas dalam artikel ini.

Ringkasan Artikel

  • 📏 Indikator trading adalah perhitungan matematis yang digunakan untuk mengidentifikasi tren dan titik harga dari sebuah aset.
  • 🧮 Menganalisis grafik data dan menggunakan indikator trading untuk membuat keputusan disebut sebagai analisis teknikal.
  • ⚖️ Beberapa indikator trading penting yang bisa membantu kamu membuat keputusan adalah Moving Average (MA), Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strength Index (RSI) dan Bollinger Band (BB).
  • 💸 Cara terbaik menggunakan indikator trading adalah menggabungkan beberapa indikator untuk mendapatkan gambaran besar dan informasi yang lengkap.

Baca Juga : Ketahui 5 Pola Grafik Harga Crypto Ini

Apa sebenarnya indikator trading?

Indikator trading adalah perhitungan matematis yang digunakan untuk menemukan tren harga aset dan titiknya. Saat melihat grafik harga, trader pemula pasti kesulitan menemukan tren yang sedang terjadi jika mereka tidak menggunakan indikator. Lihat indikator-indikator ini seperti peta terpisah dari area yang sama. Setiap peta memiliki banyak informasi yang dapat membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang grafik harga yang sedang Anda lihat.

Analisis teknikal adalah teknik yang sering digunakan oleh investor dan trader saat memilih aset. Ini dilakukan dengan menggunakan indikator trading untuk melihat pola dan tren harga sebuah aset. Trader menggunakan indikator untuk memastikan prediksi mereka tepat.

Untuk melihat grafik harga, Anda dapat menggunakan berbagai indikator trading. Karena ia digunakan oleh semua trader, baik profesional maupun pemula, beberapa indikator yang dibahas di artikel ini merupakan indikator trading terbaik untuk crypto. Dengan menggunakan berbagai perhitungan, berikut beberapa indikator teknis yang dapat membantu Anda memprediksi arah harga aset.

Beberapa Indikator Crypto Terbaik untuk Digunakan dalam Perdagangan

1. Rata-rata pergerakan (MA)

Rata-rata pergerakan, juga dikenal sebagai Moving Average/Simple Moving Average (MA/SMA), adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga aset ketika dirata-ratakan selama jangka waktu tertentu. Misalnya, MA 20 hari menunjukkan garis pergerakan harga rata-rata selama dua puluh hari terakhir. Ini membantu trader mengidentifikasi tren harga. Beberapa jenis MA termasuk Weighted (WMA), Exponential (EMA), dan Smoothed (SMMA). Namun, indikator MA yang paling umum adalah MA dan EMA.

Karena MA tidak terlalu responsif terhadap perubahan harga yang cepat, SMA adalah indikator teknikal yang berguna untuk memprediksi pergerakan tren harga berdasarkan harga historis. Dalam hal ini, Exponential Moving Average (EMA) lebih akurat karena ia memberikan bobot lebih tinggi untuk harga yang lebih baru dibandingkan SMA (SMA memberikan bobot yang sama untuk semua harga) sehingga bergerak relatif cepat terhadap harga yang berubah.

MA atau moving average merupakan salah satu indikator trading fundamental dalam menganalisis harga kripto. Ia indikator trading terbaik yang digunakan oleh hampir semua analis kripto.
Perbandingan pergerakan MA (kuning) dan EMA (biru).

Garis dari EMA

Dalam gambar di atas, Anda dapat melihat bahwa indikator EMA (garis biru) lebih dekat dengan pergerakan harga aset daripada MA (garis kuning). Selain itu, gerak garis EMA lebih akurat menunjukkan penurunan harga Bitcoin, yang turun dari $64 ribu ke level $60 ribu. Selain itu, gambar di atas menunjukkan kemampuan EMA untuk menemukan tren penurunan harga.

Salah satu prinsip utama penggunaan EMA adalah bahwa apabila grafik harga aset berada di bawah garis EMA, itu menunjukkan tren yang menurun atau tren yang menurun.

Garis EMA dan MA dapat bermanfaat saat kita ingin melihat tren harga yang didominasi oleh kenaikan atau penurunan harga. Indikator trading ini dapat merefleksikan harga dan tren yang sedang dialami oleh sebuah aset.
Garis EMA dan MA di bawah grafik harga menandakan tren bullish.

Sebaliknya, ketika grafik harga berada di atas garis EMA, itu menunjukkan tren harga yang meningkat atau tren bullish. Ini adalah prinsip dasar dan penerapan EMA untuk mengidentifikasi tren harga. Trader biasanya membagi garis EMA menjadi beberapa periode waktu, seperti EMA dua puluh, lima puluh, dan seratus hari. Perbedaan ini digunakan untuk melihat pergerakan tren jangka pendek dan panjang serta untuk menentukan level support dan resistance.

Indikator EMA dan MA sangat fleksibel sehingga ia bisa diaplikasikan dalam banyak situasi. Bahkan, trader sering menggunakan indikator ini untuk melihat support dan resistance jangka panjang di dalam bear market atau pun bull market.

Namun demikian, indikator trading EMA tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya alat untuk memprediksi tren; sebaliknya, ia akan lebih akurat jika digunakan bersama dengan indikator teknis lainnya.

2. RSI (Relative Strength Index)

Sebuah alat untuk menunjukkan momentum harga adalah Relative Strength Index (RSI). Ia bekerja seperti pendulum dengan angka 0-100. Angka antara 0 dan 100 menunjukkan momentum oversold, yang berarti harga aset telah mencapai titik tertinggi penurunan harga dan akan mengalami pembalikan tren. Angka antara 70 dan 100 menunjukkan momentum overbought, yang berarti harga aset telah mencapai titik tertinggi kenaikan harga dan akan mengalami koreksi sebagai tren pembalikannya.

Indikator teknikal RSI
Indikator RSI menandakan terjadinya tanda negative divergence dan pada akhirnya harga aset mengikuti tren ini.

Relative Strength Index (RSI) adalah alat yang paling umum digunakan untuk menentukan pergeseran tren harga dari momentum naik menjadi turun dan sebaliknya. Ketika RSI dan indikator lainnya menunjukkan akan adanya penurunan harga, meskipun grafik menunjukkan harga stabil atau cenderung naik, terjadi divergence negatif. Contoh sempurna bagaimana harga aset akhirnya mengikuti momentum indikator RSI adalah grafik harga Ethereum di atas. Namun, karena itu adalah indikator momentum, RSI tidak bisa digunakan untuk memprediksi harga aset; sebaliknya, RSI hanya bisa memprediksi arah pergerakan aset.

RSI, seperti indikator lain, tidak selalu tepat, terutama dalam jangka pendek. RSI adalah salah satu indikator trading terbaik untuk crypto, meskipun harganya bisa berubah-ubah. Trader yang mahir tahu bahwa RSI adalah indikator yang harus digunakan bersama dengan indikator lain seperti EMA dan MACD.

Baca Juga : Apa yang dimaksud dengan Analisis On-Chain dalam Crypto?

3. Divergence Moving Average Convergence (MACD)

Indikator MACD
Garis MACD (biru), Garis signal (oranye), dan Histogram.

Berdasarkan momentum dua EMA, yaitu EMA 12 dan 26, Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah indikator teknikal. Perhitungan ini menghasilkan garis MACD yang dimulai dengan angka negatif dan berakhir dengan angka positif. Layaknya RSI, MACD adalah indikator momentum yang terdiri dari garis MACD, garis sinyal, dan grafik Histogram. Dia memiliki kemampuan untuk menemukan perubahan tren, sinyal untuk membeli dan menjual, dan tren pergerakan harga. Terdapat beberapa prinsip umum yang harus diperhatikan saat menggunakan MACD.

  • MACD Positif (di atas histogram) = Menunjukkan momentum uptrend (kenaikan harga).
  • MACD Negatif (di bawah Histogram) = Menunjukkan momentum downtrend (penurunan harga).
  • Bullish crossover = Jika MACD naik dan melintasi Garis Sinyal, ia adalah tanda terbentuknya momentum bullish.
  • Bearish crossover = Jika MACD jatuh dan melintas ke bawah Garis Sinyal, ia adalah tanda terbentuknya momentum bearish.

Trader dan investor sering menggunakan MACD sebagai indikator teknikal untuk mencari indikasi untuk membeli aset.

Dengan MACD

Contoh penggunaan indikator MACD
Garis hijau merupakan 2 contoh terjadinya bullish crossover dan bearish crossover.

Gambar di atas menunjukkan pergerakan garis MACD (Biru) yang sangat dekat dengan harga dasar aset Fantom (FTM). Kedua bulatan pada gambar di atas menunjukkan perubahan tren yang dikenal sebagai cross-over bullish dan cross-over bearish.

Dalam bulatan pertama, garis MACD (biru) mulai naik dan melintasi garis sinyal dan histogram. Grafik harga Fantom yang naik dari $1,5 dolar menjadi $3 dolar menunjukkan perubahan tren yang positif, sementara bulatan kedua menunjukkan perubahan tren yang negatif. Garis MACD turun dan melintas ke bawah, sejalan dengan penurunan grafik harga FTM dari $3 menjadi $2.

Karena ia dapat dipercaya, banyak trader menganggap MACD sebagai salah satu indikator trading terbaik untuk cryptocurrency. Ia memiliki kemampuan untuk mengisyaratkan pembelian dan penjualan aset yang mengikuti tren harga yang sedang terjadi. Namun, sinyal perubahan tren ini tidak selalu akurat, sama seperti RSI; untuk mendapatkan informasi lengkap, Anda perlu menggabungkan MACD dengan indikator lain.

4. Band Bollinger (BB)

John Bollinger adalah seorang ahli analisis teknikal yang menciptakan indikator teknik yang dikenal sebagai Bollinger band (BB). Ini adalah indikator teknikal yang terdiri dari tiga garis: SMA 20 di tengah, batas atas, dan batas bawah. Tujuan utama indikator ini adalah untuk mengukur volatilitas suatu aset dengan menyempitan dan melebarkan kedua batas BB. Semakin banyak volatilitas, kedua batas Bollinger Band semakin lebar, dan sebaliknya. Indikator BB terlihat seperti membentuk “selimut” di grafik harga.

John Bollinger mengatakan bahwa dia tidak menyarankan untuk menggunakan indikatornya sendiri karena hanya bagian kecil dari gambaran yang lebih besar, seperti MACD, RSI, dan OBV.

Baca Juga : Metode Membaca Pola Candlestick yang Mudah

Indikator trading Bollinger Band dapat digunakan untuk melihat potensi fluktuasi harga sebuah aset. Ia divisualisasikan seperti sebuah selimut di dalam harga.
Bollinger Band yang menyelimuti grafik harga.

Namun, kita masih dapat menggunakan Bollinger Band untuk mengetahui tren grafik harga tertentu. Sebuah penyempitan atau squeeze terjadi ketika batas atas dan batas bawah Barchart menyempit, menunjukkan volatilitas harga yang menurun. Sebuah penyempitan akan diikuti oleh pelebaran kedua batas Barchart, yang biasanya menunjukkan tren naik atau turun.

BB hanya bisa melihat tanda perubahan tren tetapi tidak bisa memberitahu ke arah mana tren tersebut akan berubah. Sebaiknya, ia digunakan bersamaan dengan pembacaan pola candlestick.

Untuk menunjukkan tren harga naik, bulatan pada gambar di atas menunjukkan squeeze bulan Oktober dan akhir Desember yang diikuti dengan pelebaran batas BB. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

Tokocrypto banner1 jpg

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *