Tabloid Crypto – Transparansi adalah alasan investasi dalam aset kripto seperti Bitcoin sangat menarik. Artinya, siapapun dapat melacak supply dan demand Bitcoin, serta aktivitas di dalam jaringan, yang berdampak pada harga. Oleh karena itu, tidak cukup hanya menggunakan analisis fundamental dan teknikal untuk memaksimalkan keuntungan dari investasi aset crypto. Selain itu, Anda harus memahami analisis on-chain, yang membantu memantau pergerakan ketersediaan dan permintaan aset serta aktivitas lainnya di jaringan Bitcoin. Apa itu analisis on-chain, dan bagaimana itu berfungsi? Lebih banyak informasi dapat ditemukan di artikel ini.
Ringkasan Artikel
- 📉 Analisis on-chain adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membaca kumpulan informasi dari buku besar atau ledger suatu aset crypto.
- 💰 Dalam pasar aset crypto yang sepenuhnya bebas, informasi mengenai volume penawaran dan permintaan, psikologi pasar, pola pengeluaran, dan hashing penambang dapat diamati untuk menunjang pengambilan keputusan saat trading.
- 👩‍💻 Analisis on-chain biasanya dilakukan oleh trader professional karena informasi seperti inflow volume dan outflow volume hanya bisa diketahui melalui portal berbayar.
Baca Juga :Â Langkah-langkah Pertama dalam Trading Kripto untuk Pemula
Apa yang dimaksud dengan analisis on-chain?
Seluruh aktivitas investor dapat dipantau dalam aset crypto, kelas aset pertama. Data ini menunjukkan supply dan demand untuk koin atau token tersebut, psikologi pasar, dan aktivitas jaringan seperti miner.
Analisis on-chain adalah jenis analisis yang dilakukan dengan membaca kumpulan data dari buku besar atau ledger suatu aset. Ini dapat membantu Anda memisahkan nilai spekulatif aset kripto dari nilai utilitasnya. Anda dapat memeriksa informasi seperti adopsi pengguna, aktivitas penambang, dan kesesuaian harga saat ini dengan fundamentalnya.
Analisis on-chain adalah analisis catatan dari buku besar aset kripto, seperti Bitcoin yang tidak dapat diubah. Dinamika penawaran dan permintaan, HODLing, hashing penambang, dan psikologi pasar adalah beberapa hal yang diamati dalam analisis on-chain.
Bagaimana menggunakan analisis on-chain dalam perdagangan kripto?
Untuk melakukan analisis on-chain, tiga hal berikut harus diperhatikan:
- Siapa anggota jaringan Bitcoin yang ingin Anda pantau perilakunya? (Investor “paus”, penambang, spekulan, bursa crypto, dll.)
- Faktor apa yang mendorong dan mendorong investasi (laba dan rugi, pendapatan ditambang, akumulasi sats, dll.)?
- Bagaimana mereka membuat keputusan tentang blockchain berdasarkan hal-hal seperti biaya yang dibayarkan, jumlah transaksi, penyesuaian kesulitan, saldo dompet, dormansi koin, dll.?
Kamu dapat menggunakan situs web terkemuka seperti Glassnode atau Messari untuk membaca analisis on-chain.
Apa saja yang diukur oleh analisis rantai?
Analisa on-chain mencakup ratusan metrik, tetapi berikut adalah beberapa yang dapat kita gunakan untuk membaca situasi pasar. Selama blockchain publik, Anda dapat membaca analisis on-chain, seperti data on-chain Bitcoin dan Ethereum.
Alamat Aktif dibandingkan dengan Jumlah Transaksi
Dengan membandingkan jumlah alamat aktif dengan jumlah transaksi, kita dapat mengetahui bahwa jika jumlah alamat aktif dan jumlah transaksi meningkat, maka harga akan naik.
Kegunaan: Apabila jumlah alamat bertambah yang diwakilkan oleh garis oranye dan sudah melewati garis merah, ini menentukan pasar dalam jangka pendek terlalu panas dan akan mendingin (harga menurun untuk beberapa saat). Akan tetapi, apabila garis oranye melewati garis merah dan juga garis hijau, maka ini biasanya mengindikasikan market crash atau akhir dari trend pasar bull.
Unrealized Profit / Loss
Tidak terwujudnya keuntungan atau kerugian adalah metrik yang mengukur keuntungan dan kerugian investor Bitcoin. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi harga yang terwujud dengan harga pasar. Sentimen psikologi pasar dapat diamati dengan melihat UPL. Jika pasar mengalami tren bullish, kita dapat membaca indikator ini sebagai berikut:
Capitulation > Hope> Optimism > Greed > Euphoria
Namun, ketika pasar mengalami tren penurunan, atau bearish, indikator ini harus dibaca dengan cara yang sebaliknya, yaitu:
Euphoria> Greed> Denial> Fear> Capitulation
Kegunaan: Capitulation adalah momen yang tepat untuk membeli sedangkan Euphoria adalah momen yang tepat untuk menjual. UPL juga bisa digunakan untuk menentukan pergantian trend pasar dari bull ke bear atau sebaliknya.
Baca Juga :Â Cara Memilih Investasi Aset Kripto
Market Value and Realized Value (MVRV)
Menurut metrik ini, harga saat ini dibagi dengan harga yang telah dicapai. Harga setiap Bitcoin diambil dari saat terakhir dipindahkan, atau ditransfer dari satu dompet ke dompet lain. Setelah semua harga dijumlahkan, Anda dapat menemukan harga rata-rata. Harga rata-rata ini kemudian dikalikan dengan jumlah total koin yang beredar. Metrik ini memungkinkan kita untuk melihat ukuran nilai Bitcoin dalam jangka panjang yang lebih akurat, di mana nilai pasarnya berubah sesuai dengan sentimen pasar saat itu.
Rasio di atas 7 menunjukkan harga tinggi atau valuasi yang berlebihan, sedangkan rasio di bawah 1 menunjukkan harga rendah atau valuasi yang rendah. Menurut metrik ini, skor Z (garis merah) memasuki area merah mudah menunjukkan bahwa pasar memasuki harga tertinggi di pasar bullish; sebaliknya, skor Z (garis hijau) menunjukkan bahwa pasar memasuki harga terendah di pasar bearish.
Kegunaannya: Apabila area sudah memasuki daerah hijau atau di bawah 1 itu merupakan waktu yang tepat untuk membeli aset bitcoin. Apabila z score memasuki daerah merah muda tandanya kamu bisa mulai menjual untuk profit.
Puell Multiple
Metode multipel menilai jangka waktu di mana nilai Bitcoin yang ditambang dan memasuki ekosistem terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan nilai historisnya. Sangat membantu bagi para investor Bitcoin untuk memahami masa ini. Cara menghitung Puell Multiple adalah dengan membagi nilai Bitcoin yang dikeluarkan setiap hari dengan 365 Moving Averages, atau satu tahun.
Kegunaan: Apabila Puell Multiple memasuki zona hijau berarti nilai valuasi terlalu rendah dan apabila Puell Multiple memasuki zona merah berarti nilai valuasi terlalu tinggi.
Reserve Risk
Reserve Risk adalah indikator siklus yang mengawasi keseimbangan antara risiko dan ganjaran dibandingkan dengan kepercayaan dan keyakinan investor jangka panjang. Jika harga sedang rendah dan risiko stok menunjukkan angka rendah, itu adalah waktu yang baik untuk berinvestasi. Namun, jika harga sedang tinggi dan risiko stok menunjukkan angka tinggi, itu bukan waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Kegunaan: Dengan melihat Reserve Risk kita bisa melihat kepercayaan dan sentimen dari para investor, apabila harga rendah dan kepercayaan tinggi (zona hijau) maka ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Tetapi apabila kepercayaan rendah (zona merah) tetapi harga tinggi, ini bukan waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Baca Juga :Â Bagaimana Cara Melakukan Analisis Teknikal?
Kesimpulan
Analisa on-chain mencakup berbagai metrik dan indikator, dan Anda harus memahami teknik analisis sebelum melakukannya. Para investor jangka panjang yang ingin membeli di harga rendah dan menjual di harga tertinggi sangat mendapat manfaat dari analisis on-chain. Dibandingkan dengan melihat price action saja, melihat data on-chain memungkinkan pemahaman yang lebih luas tentang psikologis dan perilaku pasar.
Tujuan konten ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pembaca. Gunakan uang dingin sebelum berinvestasi dan selalu lakukan riset mandiri. Pembaca bertanggung jawab atas semua transaksi jual beli dan investasi aset kripto. (red/tc)
Response (1)