Faktor Apa yang Menyebabkan Harga Crypto Tidak Stabil?

oleh -413 Dilihat
IMG 20190801 205917
Ilustrasi Candle Crypto

Reku Banner jpg

Tabloid Crypto – Karena pergerakan harga yang sangat tajam, orang pertama yang melihat pergerakan harga aset crypto mungkin terkejut. Banyak investor khawatir untuk mulai berinvestasi karena volatilitas harga aset crypto ini. Namun, banyak orang yang malah tertarik untuk berspekulasi. Pergerakan harga aset crypto yang bisa naik-turun secara tajam pasti karena alasan yang tepat. Dalam artikel berikut, Anda akan menemukan penjelasan tentang alasan mengapa pergerakan harga aset crypto tidak stabil.

Ringkasan Artikel

  • ⌚ Aset crypto diperdagangkan 24Ă—7 secara non stop dan tidak dikontrol oleh pemerintah maupun bank sentral. Hal ini membuat kenaikan dan penurunan aset crypto murni karena keadaan yang ada di pasar.
  • đź“Š Harga aset crypto berfluktuasi karena dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan, sentimen investor dan pengguna, hingga perkembangan teknologi crypto itu sendiri.

Baca Juga : Mengetahui 5 Ide Investasi Dasar

Kenapa Harga Crypto Sangat Berubah-ubah?

Ada banyak alasan yang dapat menyebabkan harga aset crypto naik atau turun. Berikut adalah beberapa alasan yang dapat menyebabkan harga crypto tidak stabil:

Pasar Crypto tersedia 24 jam sehari.

Pasar Crypto Terbuka 24/7

Berbeda dengan pasar saham, pasar aset kripto beroperasi 24 jam sehari 7 hari seminggu. Pasar kripto juga tidak mengenal batas geografis, seperti aset kripto, yang memungkinkannya diperdagangkan dengan setiap mata uang di seluruh dunia. Misalnya, ada pasar untuk mata uang seperti BTC/USD, ETH/IDR, BNB/EUR, dan sebagainya.

Karena setiap orang dapat menjadi penjual atau pembeli, transaksi dapat dilakukan kapan saja. Akibatnya, harga aset crypto dengan sendirinya selalu berubah karena jumlah transaksi dan jual-beli yang tinggi.

Konsumsi Crypto Mempengaruhi Harga

Investor selalu memiliki jumlah aset tertentu yang jauh lebih besar daripada yang lain, seperti yang terjadi dengan semua jenis aset. Investor di dunia kripto dapat berasal dari orang yang menambang sejak dini, mengakumulasi cryptocurrency sedari dulu, hingga investor yang sangat kaya dan institusi. Karena mereka memiliki jumlah koin yang lebih besar dibandingkan dengan pengguna biasa, kelompok investor ini bisa desebagai whale.

Keputusan yang dibuat oleh para whale ini sangat memengaruhi kenaikan dan penurunan harga aset crypto. Jika mereka memutuskan untuk mengambil keuntungan dengan menjual koin mereka, harga crypto dapat turun. Ini karena pasar tidak dapat menyerap seluruh koin yang dilepas sebelumnya dengan cepat. Investor ritel biasanya bertindak balas terhadap keputusan whale untuk menjual aset crypto mereka. Aksi jual dan panik ini akan menyebabkan penurunan harga yang lebih dalam.

Sebaliknya, keputusan investor whale untuk membeli aset crypto dapat meningkatkan kepercayaan investor lainnya. Diikuti oleh aksi beli besar-besaran, harga Crypto dapat terus naik. Dinamika ini kemudian menjadi penyebab harga Crypto tidak stabil.

Baca Juga : Apa itu Non-Fungible Token atau NFT?

Inflasi Komoditas Kripto

Inflasi beberapa aset kripto sudah ditetapkan sejak awal. Bitcoin adalah contohnya. Mekanisme Proof-of-Work (PoW) memastikan bahwa Bitcoin baru akan masuk ke pasar setelah ditambang oleh para penambang. Namun, penambang harus menjual koin tersebut untuk membayar biaya operasional mereka.

Namun, jumlah Bitcoin yang dijual akan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan masing-masing penambang. Jika jumlah koin baru yang masuk ke pasar lebih besar dari permintaan, harganya dapat turun. Sebaliknya, jika jumlah koin baru yang masuk ke pasar lebih sedikit dari permintaan, harganya dapat naik. Ini akan selalu menyebabkan harga Bitcoin dan beberapa aset kripto lainnya turun.

Sentimen Konsumen

Pada dasarnya, pergerakan aset kripto tidak terpengaruh oleh persepsi pasar. Pergerakan harga aset crypto dipengaruhi oleh pemberitaan di media massa. Ketika aset crypto mendapat perhatian dan pemberitaan yang positif, reputasinya akan meningkat. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan minat investor terhadap aset kripto. Seperti yang disebutkan sebelumnya, harga akan naik sesuai dengan peningkatan permintaan.

Selain itu, hal yang sebaliknya juga benar. Ketika industri mata uang digital atau aset kripto mendapat pemberitaan negatif, reputasinya akan rusak. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran investor, yang dapat menyebabkan aksi jual. Pasokan meningkat selama aksi jual yang besar. Ini akan menyebabkan penurunan harga mata uang kripto.

Sistem Hukum Negara dan Kripto

Politik, hukum, dan media dapat mengubah perspektif orang tentang crypto. Selain itu, ketika negara melakukan tindakan agresif terhadap aset kripto. Sebagai contoh, tindakan yang diambil oleh China, Turki, dan Nigeria dengan memperketat regulasi terkait aset kripto memiliki konsekuensi yang tidak menguntungkan. Regulasi tersebut menimbulkan kekhawatiran publik, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan harga mata uang kripto. Namun, sikap El Salvador yang mendukung adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran di negaranya menghasilkan sentimen positif di pasar.

Alur perputaran modal akan berubah sesuai dengan perubahan struktur hukum. Aliran dana akan berasal dari negara yang tidak bersahabat dengan industri crypto jika negara tersebut bertindak agresif. Peraturan baru ini pasti akan memengaruhi harga crypto karena investor mempertanyakan masa depan aset tersebut. Tidak diragukan lagi, peraturan dan sikap sebuah negara terhadap aset kripto merupakan salah satu alasan harganya tidak stabil.

Tidak ada pihak yang mengontrol pasar kripto

Pemerintah dan bank sentral dapat bertindak sebagai pembeli terakhir di pasar aset konvensional seperti emas dan saham. Mereka dapat memastikan bahwa harga tidak akan jatuh melebihi batas yang sudah disepakati.

Namun, ini tidak berlaku untuk aset kripto. Ketika harga aset terkoreksi, hanya pasar yang dapat mengambil barang tersebut di berbagai pasar.

Harga koin akan turun jika jumlah penjualan koin melebihi jumlah pembelian koin setiap hari. Sebaliknya, jika jumlah barang yang dijual di pasar lebih sedikit dari jumlah barang yang dibeli setiap hari, harganya akan meningkat. Ini menunjukkan bahwa para pemegang crypto hanya bersedia melepaskan koin mereka dengan harga premium yang cukup tinggi.

Baca Juga : 7 Hal yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Berinvestasi dalam Aset Kripto

Investasi dalam Perdagangan dan Derivatif

Rata-rata investor mungkin ragu tentang volatilitas aset crytpo. Namun, bagi mereka yang ingin berspekulasi, crypto dapat menjadi aset yang menarik untuk diperdagangkan untuk keuntungan jangka pendek. Percaya atau tidak, beberapa trader percaya bahwa pergerakan harga aset kripto tidak terlalu fluktuatif. Akibatnya, mereka lebih suka meminjam aset kripto, atau leverage.

Untuk membuat taruhan yang lebih besar di pasar, para trader ini kemudian akan menggunakan aset crypto yang dipinjam. Ini adalah model trading derivatif yang penuh dengan risiko. Trader akan dilikuidasi jika taruhan tidak menghasilkan hasil yang diharapkan. Tergantung pada jumlah taruhan yang ditempatkan di pasar sekunder, hal ini dapat menyebabkan efek berjenjang yang mendorong harga mata uang kripto naik atau turun. (red/tc)

Berlangganan Tabloid Crypto

Triv Banner jpg

NAGA INTERIOR Banner 1 1 scaled

Tentang Penulis: Tabloid Crypto

MEDIA ONLINE KOMUNITAS CRYPTO

Responses (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *