Tabloid Crypto – Investasi sudah mulai menjadi topik diskusi umum, terutama di kalangan remaja. Memulai investasi sedini mungkin adalah saran umum. Namun, banyak anak muda yang masuk ke dunia investasi tanpa terlebih dahulu mempelajari dasar-dasarnya. Anda mungkin kehilangan uang yang sudah Anda kumpulkan karena hal ini. Oleh karena itu, sebelum terjun ke dunia investasi, artikel ini akan membahas beberapa prinsip dasar investasi yang harus Anda ketahui.
Ringkasan Artikel
- 🎓 Mempelajari prinsip dasar investasi dapat membantu menghindari kerugian pada saat awal berinvestasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi finansial setiap investor.
- 🆕 Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh banyak investor pemula adalah menggunakan uang kebutuhan sehari-hari untuk keperluan berinvestasi.
- ⚠️ Manajemen risiko adalah bagian krusial dalam berinvestasi. Kamu perlu mengerti instrumen investasi mana yang memiliki resiko tinggi dan rendah lalu menyesuaikan dengan kondisi finansialmu.
- 📈 Prinsip penting dalam berinvestasi pada aset kripto adalah memahami dinamika pasar, terutama untuk mengamankan keuntungan kita dan mencegahnya berubah jadi kerugian. Selain itu, kita perlu mempunyai pemahaman terhadap aset yang kita beli dan tidak terpengaruh oleh FOMO dan FUD.
Baca Juga : 7 Hal yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Berinvestasi dalam Aset Kripto
Untuk alasan apa kita harus memahami prinsip-prinsip dasar investasi?
Saat ingin mulai berinvestasi, kebanyakan orang merasa bingung. Mulai dengan apa? Berapa banyak uang yang harus saya investasikan? Investasi pada aset apa yang paling cocok? Pertanyaan seperti ini bagus untuk investasi secara keseluruhan. Memulai investasi dengan ragu-ragu adalah pilihan yang lebih baik daripada masuk ke dalam investasi dengan buta dan tidak tahu apa-apa.
Oleh karena itu, kita harus memulai memperoleh pengetahuan dan prinsip dasar yang akan membantu kita menghindari kesalahan. Prinsip-prinsip investasi berikut berguna bagi investor baru dan lama. Mengingat kembali prinsip-prinsip dasar kadang-kadang dapat membantu dalam evaluasi strategi yang sudah digunakan.
Anda harus memperhatikan lima prinsip dasar investasi berikut:
1. Tentukan Prioritas, Tujuan, dan Target Investasi Anda
Memiliki tujuan, tujuan, dan prioritas investasi yang jelas adalah prinsip utama saat ingin berinvestasi. Ketiga hal ini akan membantu dalam menentukan aset, nominal, dan frekuensi investasi Anda.
Tujuan dan target investasi berkaitan dengan nominal yang ingin Anda capai dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya. Ini berkaitan dengan jenis investasi yang Anda pilih: jangka panjang, menengah, atau pendek. Ketika Anda menggunakan kerangka SMART, yang berarti spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan berdasarkan waktu, Anda akan memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan Anda.
Contohnya, jika Anda memiliki tujuan besar dan membutuhkan waktu 7 tahun untuk mencapainya, Anda dapat menyebarkan investasimu ke dalam aset berisiko tinggi atau menengah yang memiliki potensi tinggi di masa depan, seperti saham atau kripto.
Sebaliknya, jenis investasi yang ingin Anda prioritaskan sangat bergantung pada keadaan finansialmu saat ini. Selalu prioritaskan dana untuk kebutuhan; investasi otomatis tidak perlu dilakukan jika Anda belum memiliki tabungan dana darurat dan simpanan dana untuk kebutuhan yang lebih mendesak. Setelah hal ini selesai, Anda dapat berkonsentrasi untuk membangun portofolio investasi.
2. Gunakan “Uang Dingin”
Kesalahan paling umum yang dilakukan oleh banyak investor pemula, bahkan yang sudah berpengalaman, adalah membayar kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi. Karena tergoda oleh keuntungan instan yang besar, ini biasanya dilakukan. Ini terutama terlihat di industri aset kripto. Di media sosial Twitter, Anda dapat menemukan berbagai cerita tragis tentang seseorang yang membuat investasi dalam tabungan keluarganya dan kemudian kehilangan semuanya.
Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil dari situasi ini adalah selalu menggunakan “uang dingin” saat berinvestasi; uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari disebut “uang dingin”. Prinsip ini digunakan untuk mengurangi risiko bahwa investasi akan mengalami kerugian secara keseluruhan.
💡 Pepatah “Never invest money that you can’t afford to lose” sangat mirip dengan saran ini, karena keduanya menekankan pentingnya menghindari berinvestasi dengan uang yang tidak tersedia.
3. Mengendalikan Risiko
Aset investasi yang Anda pilih menentukan tingkat risiko yang terkait dengan kegiatan investasi. Semua investasi, termasuk bisnis, properti, reksadana, saham, dan mata uang kripto, memiliki risiko dan keuntungan.
Pengendalian risiko juga berkaitan dengan keadaan keuangan Anda. Tidak semua orang cocok untuk melakukan investasi pada aset dengan risiko tinggi karena setiap orang memiliki tingkat toleransi kerugian yang berbeda-beda. Akibatnya, salah satu bagian dari manajemen risiko adalah memilih instrumen investasi yang tepat.
Investasi dapat disesuaikan dengan keadaan keuangan Anda dengan bantuan manajemen risiko. Untuk menjadi lebih yakin, Anda dapat memilih instrumen investasi dengan risiko rendah; investasi tidak harus seperti berjudi. Oleh karena itu, Anda harus menentukan tingkat risiko yang dapat Anda terima. Berapa persen kemungkinan kegagalan yang berani Anda terima?
Baca Juga : Altcoin: Alternatif Investasi Crypto Selain Bitcoin
4. Memahami Identitas Investor Anda
Benjamin Graham, yang membantu investor terkenal Warren Buffett, mengatakan bahwa setiap orang harus mengenali sisi investornya masing-masing. Secara umum, ada dua jenis investor: investor aktif dan pasif. Graham menyebut investor ini sebagai “enterprising investors” dan “defensive investors”, dan elemen penting yang membedakan keduanya adalah waktu dan upaya.
💡 Benjamin Graham berpendapat bahwa keuntungan tidak ditentukan oleh risiko aset yang dibeli, tetapi oleh waktu dan usaha yang diinvestasikan.
Investor enterprising atau aktif berarti kita mau menyisihkan waktu untuk mempelajari secara menyeluruh jenis aset yang ingin kita beli dan memastikan kita memahami dinamika pasar, analisis fundamental, dan teknikal. Investor pasif atau defensive, di sisi lain, tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan dapat memilih instrumen investasi yang lebih stabil. Investor dari profil ini tidak akan mendapatkan keuntungan yang signifikan, tetapi mereka mungkin menghasilkan keuntungan yang kecil.
Setiap investor perlu menjawab pertanyaan yang muncul. Seberapa siap Anda untuk menginvestasikan waktu dan tenaga Anda? Kamu lebih baik menjadi investor pasif dan memilih aset “stabil” seperti deposito, saham blue chip, reksadana pasar uang, dan surat obligasi. Sebaliknya, jika kamu mau mengeluarkan usaha, kamu bisa menjadi investor aktif dan meneliti saham atau aset kripto yang ingin kamu beli.
5. Diversifikasi
Diversifikasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola risiko saat berinvestasi. Selain itu, investor berpengalaman sering menggunakan prinsip investasi dasar ini. Diversifikasi dilakukan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kemungkinan keuntungan dan mengurangi risiko kehilangan uang jika salah satu aset investasi Anda berprestasi buruk. Jika investasi Anda meningkat di berbagai aset, Anda akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada hanya mengandalkan satu aset.
💡 Don’t put all your eggs in one basket adalah sebuah pepatah yang menyarankan agar jangan mempertaruhkan segalanya pada keberhasilan satu usaha atau aset.
Secara umum, diversifikasi dapat dibagi menjadi dua kategori:
- Menyebarkan dana antara beberapa aset dalam satu jenis instrumen investasi. Contoh: berinvestasi dalam SOL, ETH, BTC, NEAR, dan FTM di industri kripto.
- Menyebarkan dana ke berbagai jenis instrumen investasi. Contoh: berinvestasi pada saham, aset kripto, dan reksadana.
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari investasi Anda dalam sebuah industri, metode pertama digunakan. Mayoritas orang yang melakukan diversifikasi versi ini adalah investor yang sudah berpengalaman dan memiliki pemahaman mendalam tentang aset dan bagaimana mereka bergerak di pasar. Kelemahannya adalah strategi ini terlalu berisiko, terutama bagi investor pemula.
Namun, bagi investor pemula yang takut mengalami kerugian besar dan belum mau mempelajari instrumen investasi tertentu, metode kedua adalah pilihan yang ideal. Dengan menyebarkan ke berbagai jenis instrumen investasi, risiko kehilangan semua investasimu menjadi sangat kecil, tetapi kekurangan metode ini adalah kemungkinan keuntungan lebih kecil.
Melakukan kedua metode diversifikasi di atas adalah metode yang paling cocok. Ini dapat meningkatkan peluang keuntungan sambil mengurangi risiko kerugian yang signifikan. Karena membutuhkan investasi yang cukup besar dan pemahaman mendalam tentang salah satu industri aset investasi, tidak semua orang dapat melakukannya. Akibatnya, paling tidak, lakukan salah satu dari dua metode diversifikasi yang disebutkan di atas.
Investasi dalam Aset Kripto: Prinsip-prinsip Khususnya
1. Selalu menguntungkan!
Mengambil keuntungan adalah salah satu prinsip utama investasi dalam aset kripto, dan ini sangat bermanfaat bagi investor jangka pendek atau menengah. Mengambil keuntungan dari investasimu saat pasar kripto naik adalah hal yang sangat penting. Anda tidak ingin kehilangan semua aset kripto Anda karena menunggu harga lebih tinggi. Tentukan berapa persentase yang akan kamu ambil dari total keuntunganmu atau mengambil semua modal awal yang sudah kamu investasikan.
Baca Juga : Apa itu Non-Fungible Token atau NFT?
Dalam pasar aset kripto, prinsip ini sangat penting karena volatilitasnya dapat menghapus semua keuntungan Anda dalam semalam!
2. Waspadai FOMO dan FUD!
Memperhatikan FOMO dan FUD adalah prinsip penting lainnya dalam berinvestasi pada aset kripto. FOMO, atau ketakutan ketinggalan tren, adalah ketakutan tentang ketinggalan tren. Sebaliknya, FUD, atau ketakutan ketidakpastian, adalah istilah yang terdiri dari tiga taktik misinformasi yang mencegah investor membeli suatu aset kripto karena mereka mengikuti tren saat ini tanpa melakukan penelitian yang cukup. Sebaliknya, FUD membuatmu ketakutan dan bingung karena informasi negatif yang ada.
Kedua memiliki dampak negatif terhadap kesuksesan Anda sebagai investor. Cara terbaik untuk menghindari FUD dan FOMO adalah dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sehingga Anda dapat tetap netral dan objektif. (red/tc)
Response (1)