Tabloid Crypto – Mata uang digital seperti Bitcoin dan mata uang kripto lainnya telah diresmikan sebagai alat transaksi persetujuan kontrak di Argentina.
Diana Mondino, Menteri Luar Negeri Argentina, mengungkapkan hal ini melalui akun Twitter bernama X. Selain itu, ia memungkinkan barter, seperti pembayaran dengan susu atau sapi.
“Kami meratifikasi dan mengonfirmasi bahwa kontrak dapat disepakati di Argentina dalam Bitcoin, serta kripto dan/atau spesies lainnya seperti kilo sapi atau liter susu,” katanya dalam akun X, dikutip dari NDTV pada Selasa (26/12/2023).
Baca Juga :Â Daftar Orang Kaya Dogecoin (DOGE): Apakah Elon Musk Memiliki DOGE?
Dia juga menyatakan, “Pasal 766. – Kewajiban debitur. Debitur harus menyerahkan sejumlah uang yang ditentukan, tidak peduli apakah mata uang tersebut merupakan alat pembayaran yang sah di Republik atau tidak.”
Pengumuman ini dibuat sehari setelah Javier Milei, Presiden baru Argentina, mengumumkan beberapa upaya untuk memperbaiki perekonomian negara yang sedang dalam krisis.
Hal ini mencakup penghapusan atau perubahan lebih dari 300 undang-undang melalui Keputusan Presiden, termasuk yang berkaitan dengan sewa dan praktik perburuhan.
Milei telah setuju untuk menerima transaksi dengan mata uang Bitcoin sejak awal kampanye karena dia percaya bahwa Bitcoin dapat mencegah politikus melakukan penipuan.
Dia menyatakan bahwa bank sentral adalah sebuah penipuan, sebuah mekanisme di mana para politikus menggunakan pajak yang bersifat inflasi untuk menipu orang-orang baik.
Menurutnya, sektor swasta, bukan pemerintah, akan mendapatkan keuntungan dari Bitcoin. Selain itu, dia menyatakan bahwa mata uang digital ini merupakan upaya untuk mencegah para politikus mengambil uang rakyatnya karena inflasi.
Baca Juga :Â Jepang Mungkin Menghentikan Pajak Perusahaan atas Keuntungan Kripto yang Belum Direalisasi
Sayang sekali, tidak ada informasi lebih rinci tentang cara Bitcoin dan cryptocurrency lainnya digunakan sebagai alat transaksi di Argentina.
Namun, Argentina, negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Amerika Latin, sedang menghadapi krisis keuangan setelah bertahun-tahun berutang dan gagal mengelola keuangan.
Inflasi Argentina bahkan mencapai lebih dari 160 persen per tahun secara tahunan (YoY), dan empat puluh persen populasinya juga berada di bawah garis kemiskinan. (red/tc)
Responses (2)